Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Klaten 2020

5 Fakta Debat Perdana Pilkada Klaten 2020, Begini Jawaban Ketiga Paslon Soal Bidang Pertanian

Debat perdana Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Klaten dalam Pilkada 2020 telah dilaksanakan, Jum'at (20/11/2020) malam.

Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Penampakan Calon Bupati dan wakil Bupati Klaten dalam debat perdana Pilkada 2020, di Al Hakim Convention Center, Jalan Tentara Pelajar, Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan, , Jum'at (20/11/2020). 

TRIBUNSOLO.COM - Debat perdana Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Klaten dalam Pilkada 2020 telah dilaksanakan, Jum'at (20/11/2020) malam.

Debat digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Al Hakim Convention Center, Jalan Tentara Pelajar, Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, Jum'at (20/11/2020) mulai pukul 19.30-21.30 WIB.

Baca juga: Potret Debat Pilkada Klaten : 3 Paslon Bupati & Wakil Bupati Duduk di Depan Meja Selama Tanya Jawab

Adapun debat mempertemukan pasangan calon Sri Mulyani-Yoga Hardaya (MULYO), One Krisnata-Muhammad Fajri (ORI) dan Arif Budiyono-Harjanta (ABY-HJT).

Untuk lebih mengetahui soal debat Pilkada Klaten 2020 berikut 5 faktanya.

1. Tema Debat

Komisioner KPU Klaten, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Wandyo Supriyatno menerangkan, debat bisa diikuti masyarakat dan pendukung paslon via online karena masih pandemi.

Wandyo menjelaskan dalam debat nanti bertemakan 'Pengembangan Layanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat'.

2. Durasi Debat

 Wandyo Supriyatno menjelaskan debat berlangsung selama 90 menit, dan akan dibagi sekitar 6 sesi

"Nantinya per sesinya akan diberikan waktu kira-kira selama 15 menit 1 menit bertanya dan 2 menit untuk menjawab, total ada 90 menit debat ini berlangsung," kata dia.

Baca juga: Penampakan Panggung Debat Pilkada Klaten, yang Pertemukan Sri Mulyani-Yoga, One-Fajri & ABY-HJT

3. Daftar Panelis Debat Pilkada Klaten 2020.

  1. Rektor Universitas Widya Dharma Klaten Prof. Dr. H. Triyono, M.Pd (Akan membahas pendidikan)
  2. Guru besar Fakultas Hukum UNS Prof. Dr. Supanto, SH, M.Hum, (Akan membahas di bidang hukum dan perlindungan masyarakat)
  3. Ketua IDI Klaten dr. Husen Prabowo (Akan membahas persoalan di bidang kesehatan masyarakat)
  4. Ketua Program Studi (Prodi) S2-S3 Kajian Pariwisata Sekolah PascaSarjana/Dosen Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Fisipol UGM Drs. Hendrie Adji Kuworo, Ph.D (Akan membahas tentang Pariwisata Seni dan Budaya)
  5. Ketua Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik Fisipol UGM, Prof Agus Pramusinto, MDA (Akan membahas bidang kebijakan publik dan perekonomian)

4. Setiap Peserta Dibatasi dalam Membawa Timnya.

Wandyo menerangkan untuk debat publik tersebut, setiap peserta hanya boleh membawa tim sebanyak 4 orang ke dalam ruang debat.

"Hal ini dilakukan guna menerapkan protokol kesehatan Covid-19," jawabnya.

5.Bidang Pertanian : One Sikat Mafia Pupuk, Sri Mulyani Jaga Sawah Lestari & ABY Bicara Tata Ruang

Saat ada pertanyaan bagaimana mempertahankan dan meningkatkan surplus beras, Sri Mulyani-Yoga Hardaya (Mulyo), One Krisnata-Muhammad Fajri (Ori) dan Arif Budiyono-Harjanta (ABY-HJT) memberikan stetmennya.

ABY yang merupakan bekas PNS Kementerian PUPR mengaku membutuhkan penekanan terhadap tata ruang dan wilayah yang handal dan hukum yang benar.

"Kata kuncinya itu hukum luar biasa soal tata ruangan," aku dia menekankan dalam diskusi di Al Hakim Convention Center, Jalan Tentara Pelajar, Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten.

Sementara Sri Mulyani agar adanya surplus beras maka peraturan daerah (perda) harus ada, di antaranya selama dia memimpin ada sawah lestari 32 ribu hektar.

"Tentunya Perda kita, penataan, pemanfaatakannya kita tegakkan dan kendalikan. Buktinya ada padi varietas baru Srinar dan Srinuk Rojolele yang dikembangkan," jelasnya.

Baca juga: Penampakan Panggung Debat Pilkada Klaten, yang Pertemukan Sri Mulyani-Yoga, One-Fajri & ABY-HJT

Namun One mengaku lebih berpikir berbeda.

Dia menyebut petani menjadi sosok yang selama susah, karena satu patok hanya dapat pendapatan Rp 2 juta.

"Kita ajak petani beras, bukan petani pohon. Beras value hampir dua kali. Bukan petani pohon (padi)," terang dia.

"Kita siapkan alat-alat bantunya. Ayok jadi petani beras, mafia pupuk juga kita beresi," akunya.

Bahkan wakilnya Fajri menekankan, jika petani dan guru adalah sosok yang akan dimuliakan jika keduanya terpilih jadi Bupati dan Wakil Bupati Klaten.

"Memuliakan petani dan guru," paparnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved