Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Batu Meteoritnya Diberi Nama Kolang oleh Peneliti Amerika, Josua: Sebenarnya Saya Sudah Siapkan Nama

Josua yang bekerja sebagai perajin peti mati mengaku, sebetulnya dia telah menyiapkan nama dari bahasa daerah Batak untuk batu temuannya, yaitu Satahi

Editor: Ilham Oktafian
(handout)
Josua Hutagalung (33) warga Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah menunjukkan batu yang diduganya sebagai meteor setelah jatuh menimpa rumahnya, Sabtu (1/8/2020). 

TRIBUNSOLO.COM - Josua Hutagalung menceritakan bahwa batu meteorit yang jatuh di atap rumahnya sedang diteliti di Lunar and Planetary Institute (LPI), Houston, Texas, Amerika Serikat.

Menurut Josua, warga Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, para peneliti juga telah memberi nama batu itu.

"Nama meteoritnya Kolang," tulis Josua di beranda halaman akun Facebook miliknya, Jumat (20/11/2020).

Josua yang bekerja sebagai perajin peti mati mengaku, sebetulnya dia telah menyiapkan nama dari bahasa daerah Batak untuk batu temuannya, yaitu Satahi Nauli.

Baca juga: Klarifikasi Jared Collins, Pembeli Batu Meteor Josua: Harganya Bukan Rp 200 Juta Maupun Rp 25 M

Satahi Nauli, kata Josua, memiliki makna yang luar biasa bagi suku Batak. Apabila diartikan bermakna, satu kata yang indah atau satu pendapat yang indah.

Namun, dirinya tak keberatan jika para peneliti di Amerika memilih nama Kolang.

"Tapi tidak apa-apa jika tidak bisa dirubah, yang penting meteorit sudah diteliti dan bisa mendidik banyak orang. Terima kasih banyak Pak Roberto," kata Josua.

Baca juga: Kisah Josua Penemu Batu yang Diduga Meteor Bernilai Rp 26 Miliar, Kini Kaya Mendadak

Tanggapan warganet

Josua mengunggah soal pemberian nama Kolang itu di media sosialnya. Salah satu warganet yang diketahui juga seorang kolektor batuan meteor bernama Roberto Vargas.

"Congratulation Josua Hutagalung," tulis Roberto.

Mendapat tanggapan dari Roberto, Josua pun membalasnya dengan ucapan terima kasih atas keterlibatan Roberto terkait temuannya itu.

"Terima kasih Pak Roberto, karena sudah terlibat dalam penelitian meteorit kolang," ucap Josua dalam bahasa Inggris.

Sebagai informasi, MS adalah sebuah organisasi ilmiah nirlaba di Chantilly, Virginia, AS, yang didirikan pada 1933.

Baca juga: Sempat Viral Rumah Joshua Tertimpa Batu yang Diduga Meteor, Kini Batunya Laku Rp 26 Miliar

Lembaga itu untuk mempromosikan penelitian dan pendidikan dalam ilmu planet dengan penekanan pada studi meteorit dan bahan luar angkasa lainnya yang memajukan pemahaman tentang asal-usul dan sejarah tata surya.

Editor : Michael Hangga Wismabrata

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diberi Nama Kolang, Josua Mengaku Ingin Batu Meteoritnya Punya Nama Khas Batak",

https://regional.kompas.com/read/2020/11/21/16000091/diberi-nama-kolang-josua-mengaku-ingin-batu-meteoritnya-punya-nama-khas?page=all#page3

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved