Jarang Isi BBM Full Tank Ternyata Bisa Berakibat Buruk pada Kendaraan, Termasuk Mesin Mati
Mengisi bahan bakar hingga dalam kondisi penuh atau full tank ternyata jauh lebih baik dibandingkan dengan yang gemar mengisi dalam kondisi tanggung.
TRIBUNSOLO.COM - Setiap kendaraan bermotor tentu membutuhkan bahan bakar.
Mengisi bahan bakar hingga dalam kondisi penuh atau full tank ternyata jauh lebih baik dibandingkan dengan yang gemar mengisi dalam kondisi tanggung.
Baca juga: Cari MPV Murah? Beriku Daftar Harga Mobil Bekas Murah Rp 70 Jutaan
Baca juga: Minta Tolong Saudara Urus Balik Nama, Pemuda di Palembang Terkejut Mobilnya Dijual di Situs Online
Technical Service Executive Coordinator Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi menjelaskan, mengisi BBM dalam kondisi tanggung atau kurang dari setengah bisa membuat tangki mobil mengalami kondensasi.
“Kalau suka isi BBM hanya lima liter atau kurang dari setengah menyebabkan ruang kosong di tangki semakin besar. Semakin banyak ruang kosong maka akan semakin besar proses pembentukan air dari udara atau pengembunan yang memungkinkan air bercampur dengan bahan bakar,” ucap Anjar saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/11/2020).

Anjar melanjutkan, ruang kosong pada tangki rawan mengalami kelembapan, apalagi bagi kendaraan yang jarang digunakan. Semakin sedikit mengisi bahan bakar, makin besar ruang kosong di tangki yang membuat area kelembapan semakin besar.
“Proses pengembunan memang ada di tangki, tapi kalau sering dibiarkan kosong (tangki) areanya makin besar. Otomatis potensi kandungan air dari proeses kondensasi juga tinggi,” katanya.
Menurut Anjar, akibat kandungan bahan bakar tercampur air yang paling utama diserang adalah sistem pembakaran.
"Efeknya cukup banyak, tarikan mesin berebet, late power, busi pincang, hingga mesin mati," katanya.
Maka dari itu, Anjar menyarankan, paling tidak saat bahan bakar sudah berada di garis tengah, sebaiknya ditambahkan, terutama untuk mobil yang tidak digunakan dalam waktu lama.
Cara Merawat Mobil Bermesin Diesel, Bukan Busi Inilah Komponen yang Harus Diperhatikan.
Kita ketahui bersama jika mesin diesel dikenal bandel dan minim perawatan.
Namun meski begitu bukan berarti pemilik mobil bisa acuh dan tidak mengetahui cara merawat mobilnya.
• Jadi Hansip di Dunia Terbalik, Pemeran Adun Kini Bisa Beli Mobil Mahal, Dulu Pernah Makan Nasi Garam
• Sempat Viral di Medsos, Ternyata Inilah Pemilik Mobil Dinas untuk Latihan Nyetir di Pekalongan
Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, menjelaskan, dari segi perawatan mobil bermesin diesel terbilang lebih praktis dibandingkan dengan mesin bensin.
“ Mobil diesel tidak perlu ganti dan membersihkan busi, namun ada satu komponen yang harus diperhatikan yaitu filter solar,” ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (22/2/2020).
Meski tidak ada waktu pergantian secara periodik, sebaiknya filter solar selalu diganti bersamaan dengan ganti oli yaitu tiap 10.000 km.

Hal serupa juga dikatakan Fransisca FA, Ketua Innova Community Indonesia, menurutnya, Innova diesel merupakan mobil yang perawatannya mudah dan simple.
Meski begitu pemilik mobil tetap harus memperhatikan beberapa hal.
Mesin diesel umumnya harus memperhatikan kondisi filter. Khususnya untuk yang terbiasa menggunakan bio solar.
“Filter solar harus rajin diganti, karena filter udara yang bersih merupakan hal yang terpenting bagi pengguna mobil diesel,” ujar Fransisca kepada Kompas.com.
Kualitas BBM yang jelek menjadi faktor utama kuras tangki harus rutin dilakukan, memang ada filter bahan bakar yang bertugas untuk menyaring kotoran yang ada, namun kotoran yang mengendap terlalu lama biasanya akan membentuk sesuatu yang tidak lolos saringan kasar.
“Tetap harus melakukan pengurasan tanki secara rutin, agar saliran suplai untuk bahan bakar lancar dan tidak tersumbat” ujar Fransisca.
Jika tidak dikuras secara rutin akan timbul risiko injektor tersumbat atau rusak karena jalur bahan bakar yang sudah kotor.