Berita Gunung Merapi
Terapkan Catur Gatra Ngadepi Bebaya Gunung Merapi, Jadi Alasan Warga Sidorejo Klaten Belum Mengungsi
Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten menjadi salah satu yang masuk dalam zona Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Merapi.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Agil Trisetiawan
Mengikuti informasi resmi perkembangan Merapi, kumpulkan surat penting dan siapkan dalam satu tempat, dan pahami lokasi titik kumpul dan tempat evakuas.
Ketika Merapi naik ke level 3 atau Siaga maka yang dilakukan adalah dahulukan evakuasi di kawasan Rawan Bencana (KRB) 3, amankan harta bergerak seperti ternak.
Siapkan tas siaga yang berisi pakaian, senter, obat-obatan sederhana, radio, hp/HT, makan ringan dan minuman untuk diletakan di tempat yang mudah dijangkau.
Kemudian untuk segera mengungsi bila mulai terlihat guguran lava pijar atau awan panas dan suara gemuruh yang terus menerus.
Untuk level 4, atau status Awas, maka yang perlu dilakukan adalah wajib mengungsi bagi warga KRB 3 yang wilayahnya diperkirakan terlanda awan panas.
Sesalkan Masih Adanya Aktivitas Masyarakat
Sukiman menyesalkan masih adanya aktivitas ekonomi di lereng gunung Merapi, meski kondisinya berstatus siaga.
Hal ini membuat dia bertanya-tanya, mengapa warga desa harus mengungsi, sementara warga luar desa bisa lalulalang di kawasan lereng Merapi.
"Sebenarnya, kami mempertanyaakan kenapa kami harus mengevakuasi segera."
"Dan untuk apa warga kami turun sedangkan warga diluar desa kami bisa masuk ke desa kami?" kata Sukiman.
"Warga Merapi mengungsi, tetapi orang luar boleh masuk bebas seperti itu? Bagaimana jika tiba-tiba awas dan terjadi evakuasi?" Kata tambahnya.

Pengungsi Gunung Merapi
Sementara itu, dua desa yang masuk dalam KRB III Kabupaten Klaten telah mengungsi.
Dari data yang dihimpun BPBD Klaten, Laporan Situasi Merapi, Sabtu (28/11/2020) pukul 21.00 WIB, jumlah pengungsi Desa Tegalmulyo berjumlah 55 orang pengungsi.
Sedangkan Desa Balerante sendiri berjumlah 281 orang pengungsi dan 129 ekor ternak.
(*)