Kisah Penggali Kubur Jenazah Covid-19: Kerap Berurai Air Mata, Tak Tega Makamkan Kesekian Kali
Senin mengaku kadang lelah dan sedih dengan kondisi ini. Ia pun berharap kasus ini segera berakhir.
“Kadang kami meneteskan air mata melihat kubur jenazah yang enggak ada habisnya. Kami harap ini segera berakhirnya,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Taman dan Makam Dinas Perumahan dan Permukiman, Surya mengatakan, total tim penggali ada 9 orang.
Baca juga: Kesaksian Aisyah saat Gunung Semeru Semburkan Awan Panas: Dinihari Dengar Letusan Kuat, Warga Panik
Baca juga: Sebelum Kabur Dibantu Sang Istri, PDP di Tegal Sempat Minta Ditempatkan di Ruang Berbeda
Tugas mereka, sambung Surya, menggali dan menutup liang lahat.
Dari 9 orang tersebut, lanjutnya, dua orang jadi koordinator.
“Mereka selalu siapkan enam lubang kubur setiap harinya. Sejuah ini lancar saja, nyaris enggak ada kendala di lapangan,” jelasnya.
“Tapi kami harap mudah-mudahan segera berakhir dan enggak ada lagi kematian,” sambungnya.
Editor : Candra Setia Budi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Senin, Penggali Makam Jenazah Covid-19: Suka Tidak Tenang, Tiba-tiba Ditelepon Ada yang Meninggal"