Berita Sragen Terbaru
Cerita Warga Soal Laka di Perlintasan KA Tanpa Palang di Sragen, Sebut Ada 4 Kejadian Setahun
Perlintasan kereta api (KA) tanpa palang di Dukuh Ngebuk, Desa Ngestiharjo, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen telah menyebabkan empat kecelakaan.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Perlintasan kereta api (KA) tanpa palang di Dukuh Ngebuk, Desa Ngestiharjo, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen telah menyebabkan empat kecelakaan tahun ini.
"Empat kecelakaan itu semuanya mobil ditabrak kereta api," ungkap seorang warga Desa Ngestiharjo, Nina kepada Tribunsolo.com pada Rabu (2/12/2020).
Nina menjelaskan, dari empat kecelakaan itu, satu orang meninggal dunia.
Baca juga: Zona Merah Meningkat Dua Kali Lipat, Satgas Covid-19 Ingatkan agar Masyarakat Tidak Lengah
Baca juga: Cerita Tulusnya Petani di Sragen, Rela Jadi Pengatur Lalu Lintas di Perlintasan KA Tanpa Palang
"Yang meninggal dunia sopir pikap karena tertabrak kereta," tuturnya.
Namun Nina lupa pada kapan kejadian tersebut.
"Seingat saya tahun ini tapi lupa bulan apa," katanya.
Menurut dia, perlintasan kereta tersebut tidak punya palang pintu selama puluhan tahun terakhir.
"Lebih dari 20 tahun memang enggak ada palang pintunya," kata dia.
Diakuinya, warga sekitar pernah mengusulkan ke PJKA untuk memasang palang pintu di perlintasan itu.
"Sudah pernah diusulkan tapi yang tidak pernah ada tindak lanjut," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, sebuah mobil Honda Mobilio tertabrak kereta api di jalur kereta tersebut pada Selasa (1/12/2020) sekitar pukul 20.10 WIB.
Mobil itu dikemudikan oleh Anisa Dwi Sintawati (18) berdomisili di Desa Brojol RT 06, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen.
Beruntung dia sempat menyelamatkan diri sebelum mobilnya dihantam kereta api. (*)