Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Solo 2020

Kisah Sendang Mbah Meyek, Tempat Keramat di Dekat TPS Pilkada Solo : Masih Kerap Dibuat Ritual Warga

Kisah Sendang Mbah Meyek, Tempat Keramat di Dekat TPS Pilkada Solo : Masih Kerap Dibuat Ritual

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Aji Bramastra
TRIBUNSOLO.COM/Muhammad Irfan Al Amin
Sendang Mbah Meyek, tempat yang dikeramatkan warga, di dekat sebuah TPS Pilkada Solo yang ada di Kecamatan Banjarsari, Solo. 

Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Muhammad Irfan Al Amin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ada yang unik dari satu TPS di Kota Solo.

TPS di Dukuh Bibis Kulon, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo ini dibuat dekat sebuah tempat yang dirematkan warga.

Baca juga: BREAKING NEWS : Ditemani Sang Istri Selvi Ananda, Calon Wali Kota Solo Gibran Tiba di TPS 22 Manahan

Namanya adalah Sendang Mbah Meye, sebuah sumber mata air.

Menurut Ketua RW setempat, Agustinus Sigit Suseno, sendang tersebut dulunya menjadi sumber air bagi warga. 

Namun karena seiring perkembangan perumahan penduduk dan sumber air itu jarang digunakan menjadi kering kerontang seperti saat ini. 

"Dulu banyak sekali airnya, sekarang sudah kering," kata Agustinus kepada TribunSolo.com pada Selasa (8/12/2020).

Meski sudah tidak dimanfaatkan lagi, masyarakat masih menghormati dengan melakukan pembersihan dan ritual di sendang tersebut. 

"Setahun sekali kami adakan acara Bersih Desa, namun karena pandemi saat ini harus ditunda dulu," terangnya. 

Meski saat ini sudah kering masih ada beberapa masyarakat yang menganggap sumber air itu sebagai tempat keramat. 

"Masih ada yang menganggap keramat," ujarnya. 

Mbah Meyek diambil dari nama tokoh Diyah Sri Widyawati Ningrum.

Wanita ini diusir bersama ibunya dari Kerajaan Pajang karena dianggap melakukan penyimpangan dan pelanggaran oleh Sultan Hadi Widjojo.

Setelah diusir Diyah pergi menggunakan getek dan terombang-ambing di sungai atau 'meyek-meyek' dalam Bahasa Jawa, yang konon saat ini menjadi Bengawan Solo.

Karena kejadian itu Diyah diberi julukan Mbah Meyek dan membangun rumah di Bibis Kulon, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari.

Oleh warga tempat tersebut dianggap sakral dan sering dilakukan ritual Bersih Desa.

Selain dilestarikan sebagai objek wisata budaya, wilayah sekitar Sendang Mbah Meyek juga dikerap dijadikan arena aktivitas publik. 

Salah satunya adalah Pilkada. 

Menurut Ira selaku Ketua TPS yang berada dekat Sendang Mbah Meyek, tempat tersebut sudah beberapa kali jadi arena pemilihan umum untuk warga. 

"Sebelum Pilkada  ini juga sudah pernah buat pemilu atau acara publik lainnya dekat Sendang," jelas Ira pada TribunSolo.com

Tidak sekedar TPS, panitia juga menyulap tempat itu secara tematik dengan konsep anti korupsi. 

"Kami ingin memeriahkan Pilkada tahun ini dengan gerakan anti korupsi yang belum pernah dilakukan pada pemilihan sebelumnya,"  ujarnya. (*)

Baca juga: Bagyo Usai Nyoblos : Jika Saya Menang, Saya akan Rangkul Mas Gibran

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved