Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

5 Fakta Wacana Karantina Pemudik di Kota Solo, Simak Kriteria Pemudik yang Akan Dikarantina

Wacana karantina mandiri pemudik yang mengemuka menjadi perhatian serius bagi industri perhotelan.

Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Surakarta.go.id
Solo Technopark 

TRIBUNSOLO.COM - Maraknya isu lockdown di Kota Solo nampaknya sangat direspons oleh masyarakat.

Wacana karantina mandiri pemudik yang mengemuka menjadi perhatian serius bagi industri perhotelan.

Baca juga: Pemkot Solo Putuskan Karantina Pemudik Jadi Berlaku, Tapi Hanya Berlaku Bagi Pemudik Kriteria ini

Setelah isu tersebut baru-baru ini beredar pesan berantai berisi pembatalan Solo Technopark menjadi lokasi karantina pemudik beredar melalui aplikasi perpesanan Whatsapp.

Lalu bagaimana fakta sebenarnya? Berikut TribunSolo rangkum 5 fakta terbarunya.

1. Wali Kota Solo bantah soal pembatalan karantina di Solo.

Isi pesan berantai pembatalan Solo Technopark sebagai lokasi karantina mandiri dibantah keras Wali Kota Solo, Fx Hadi Rudyatmo.

Rudy menegaskan, karantina pemudik saat momentum libur natal dan tahun baru tetap jalan.

"Yang saya sampaikan yang pemudik. Pemudik. Tau nggih?," tegas dia, Jumat (11/12/2020).

2. Kriteria yang dikarantina dan tidak dikarantina.

Wali Kota Solo, Fx Hadi Rudyatmo mengatakan karantina diberikan bagi pemudik saat libur natal dan tahun baru.

"Artinya yang dikarantina yang mudik, nek ra mudik yo ra dikarantina dan ndak mungkin ada yang mudik karena liburnya hanya sehari tok jadi hotel ndak perlu khawatir kayak begitu," tambahnya.

Para pemudik yang tiba di Kota Solo, sambung Rudy, bakal dikarantina 14 hari di Solo Technopark.

Fx Hadi Rudyatmo mengatakan para pendatang, baik yang hendak jagong maupun menghadiri kunjungan kerja dimungkinkan tak menjalani karantina.

"Natal mau jagong (kondangan), tugas (dinas) itu ndak ada persoalan," aku dia.

 “Kalau mau jagong, nikahan boleh sesuai dengan protokol kesehatan," imbuhnya.

Baca juga: Hasil Swab Negatif Covid-19, Wali Kota Rudy Langsung Tinjau Kesiapan Rumah Karantina Pemudik

3. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bakal merampungkan pijakan hukumnya.

Dalam waktu dekat, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bakal merampungkan pijakan hukum yang mengatur pemudik untuk menjalani karantina.

"Sosialisasi h-7 tanggal 18. Nanti bagi pemudik ada petugas disana (di stasiun, terminal)," ujarnya.

"Sementara ini sampai tanggal 18 Desember 2020 masih pakai SE lama," tegasnya.

Dalam aturan baru itu, laju para pemudik bakal ditekan, mulai dari jalur Bus sampai jalur perkeretaapian.

"Bagi pemudik tetap ada petugas di stasiun dan terminal," paparnya.

4. PHRI Bakal Ketemu Wali Kota FX Rudy.

Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Solo, Sistho A Srestho mengatakan industri perhotelan dan restoran masih mencoba bertahan di tengah mengemukanya wacana karantina pemudik.

"Masing masing anggota masih survive terlebih dulu, karena ini sudah terlanjur terjadi," kata Sistho kepada TribunSolo.com, Kamis (10/12/2020).

PHRI Kota Solo, sambung Sistho, segera mengagendakan pertemuan dengan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo untuk membicarakan kondisi hotel dan restoran saat ini.

Selain itu, sejumlah masukan akan diberikan PHRI kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

"Kita sudah ada rencana dengan Pak Wali melihat kondisi saat ini," tutur Sistho.

"Nanti kita lihat hasilnya seperti apa," imbuhnya.

Baca juga: Wali Kota Solo Rudy Jalani Uji Swab & Karantina Mandiri: Kerja dari Rumah, Kegiatan Virtual 

5. Banyak Pembatalan.

Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Solo, Sistho A Srestho mengatakan dampak kerugian yang ditimbulkan akibat kabar tersebut begitu besar.

Lantaran saban hari selalu ada pembatalan tiket dari para tamu yang hendak ke Kota Solo.

Selain itu kerugian yang paling mengerikan, kata Sistho yakni para pelancong yang masih belum melakukan pemesanan tiket.

Atau dengan kata lain mereka yang masih pada tahapan berencana berlibur ke Kota Solo.

"Yang mengerikan mereka yang mau berencana kesini akhirnya membatalkan rencananya dan mengakihkan ke Kota lain," ungkapnya Kamis (10/12/2020).

"Ini yang tidak bisa kita telusuri," tandasnya.

Itu terjadi lantaran selama ini Kota Solo dikenal last minute dalam hal pemesanan hotel.

"Masih banyak tamu yang belum sempat reservasi, setelah membaca pemberitaan yang begitu mengerikan akhirnya tidak jadi ke Kota Solo," paparnya.

Selain itu, warga Solo yang hendak mengadakan acara juga terpaksa harus dibatalkan mengingat tamu dari luar kota merasa khawatir ke Kota Solo.

"Kita sedih dan kecewa tapi harus bagaimana lagi," tutupnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved