Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Terbaru Klaten

Bencana di Solo Jelang Pergantian Tahun : Sukoharjo & Karanganyar Banjir, Klaten Dihajar Angin Ribut

Bencana di Solo Jelang Pergantian Tahun : Sukoharjo & Karanganyar Banjir, Klaten Dihajar Angin Ribut

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Aji Bramastra
Instagram/@Info Klaten
Foto kiriman netizen memperlihatkan sejumlah rumah di daerah Cawas, Klaten, rusak akibat terjangan angin ribut disertai hujan deras yang melanda daerah tersebut, Minggu (13/12/2020). 

Hingga pukul 21.28 WIB, tinggi muka air tercatat 8,1 meter di pintu air Jurug, Kecamatan Jebres, Kota Solo. 

Baca juga: Hujan Guyur Solo Seharian, 2 Desa di Polokarto Sukoharjo Terendam Banjir Setinggi Perut Orang Dewasa

Baca juga: BREAKING NEWS : Diguyur Hujan Deras, Ngargoyoso & Matesih Dilanda Banjir Tanah Longsor

"Saat ini status siaga kuning," kata Kepala BPBD Kota Solo, Indradi kepada TribunSolo.com, Minggu (13/12/2020).

Personel BPBD Kota Solo saat ini disiagakan di lokasi pintu air jurug untuk memantau kondisi tinggi muka air Bengawan Solo.

Dari pantauan TribunSolo.com, sejumlah relawan juga telah bersiaga di pos pantau Jurug. 

Sementara itu, Penjaga Pos Jurug, Joko Widodo mengatakan naiknya tinggi muka air Bengawan Solo memang disebabkan curah hujan tinggi yang mengguyur Solo Raya. 

"Itu karena hujan merata di solo raya dengan curah hujan tinggi," ucap Joko.

Joko memprediksi status siaga Bengawan Solo masih bisa naik ke siaga merah. 

Itu lantaran Sungai Dengkeng, Kabupateb Klaten saat ini masih berstatus siaga merah. 

"Sungai Dengkeng Klaten sudah merah, kemungkinan besar malam ini Jurug merah," kata dia.

Polokarto Terendam

Sementara itu, Sungai Samin Sukoharjo meluap Minggu (13/12/2020).

Akibatnya, beberapa desa di Kecamatan Polokarto terendam banjir.

Baca juga: Banjir di Matesih Karanganyar Disebabkan Saluran Irigasi Tersumbat, Camat: Besok Kita Bersihkan

Kepala BPBD Sukoharjo Sri Maryanto menyebut setidaknya ada 2 desa yang terdampak parah akibat luapan banjir tersebut.

Bahkan, beberapa warga di Desa Ngombakan terpaksa harus mengungsi lantaran banjir menggenang setinggi perut orang dewasa.

"Yang Ngombakan 7 KK dengan 25 jiwa mengungsi di rumah tetangga yang lebih tinggi," katanya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved