Berita Solo Terbaru
Awas! Jelang Awal Tahun Baru 2021 Cuaca Ektrem Mengancam, Warga di Solo Raya Diminta Wajib Waspada
Menurut Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Semarang, bulan Desember ini masih merupakan awal dari musim penghujan.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Dalam kejadian tersebut, berutung tidak ada korban jiwa baik luka ringan, hingga meninggal dunia.
Selanjutnya di Desa Kradenan, Kecamatan Trucuk, terdapat pohon sengon berdiameter 30 centimeter roboh.
Selain itu akibat kejadian tersebut membuat akses jalan Ngaran-Cawas menjadi tertutup sementara.
Beruntung, tidak ada korban jiwa.
Bencana ini sudah ditangani Polsek Trucuk bersama relawan.
Kemudian di Desa Sekaran, tepatnya di RT 02, RW 02, Dukuh Jerukan, Desa Sekaran, Kecamatan Wonosari, Klaten terjadi longsor.
Longsor yang terjadi di tebing dengan tinggi kurang lebih 3 meter menyebabkan akses jalan terganggu dan rumah milik Herman terancam roboh jika terjadi longsor lagi.
Debit Air Bengawan Solo Naik
Tinggi muka air Sungai Bengawan Solo terus naik pasca hujan deras yang mengguyur wilayah Solo Raya sejak sekira pukul 14.30 WIB.
Hingga pukul 21.28 WIB, tinggi muka air tercatat 8,1 meter di pintu air Jurug, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
Baca juga: Hujan Guyur Solo Seharian, 2 Desa di Polokarto Sukoharjo Terendam Banjir Setinggi Perut Orang Dewasa
Baca juga: BREAKING NEWS : Diguyur Hujan Deras, Ngargoyoso & Matesih Dilanda Banjir Tanah Longsor
"Saat ini status siaga kuning," kata Kepala BPBD Kota Solo, Indradi kepada TribunSolo.com, Minggu (13/12/2020).
Personel BPBD Kota Solo saat ini disiagakan di lokasi pintu air jurug untuk memantau kondisi tinggi muka air Bengawan Solo.
Dari pantauan TribunSolo.com, sejumlah relawan juga telah bersiaga di pos pantau Jurug.
Sementara itu, Penjaga Pos Jurug, Joko Widodo mengatakan naiknya tinggi muka air Bengawan Solo memang disebabkan curah hujan tinggi yang mengguyur Solo Raya.
"Itu karena hujan merata di solo raya dengan curah hujan tinggi," ucap Joko.