Bocah 7 Tahun asal Nunukan Tertabrak Dump Truk Saat Bermain Sepeda, Masuk Kolong Truk
Bocah 7 Tahun asal Nunukan Tertabrak Dump Truk Saat Bermain Sepeda, Masuk Kolong Truk
TRIBUNSOLO.COM - Bocah tujuh tahun asal Nunukan, Kalimantan Tengah tertabrak dump truk saat korban bermain sepeda pinggir jalan dekat rumahnya di Jalan Imam Bonjol, Minggu (13/12/2020) sekitar pukul 08.00 WIB.
Menurut kesaksisan saksi, korban sempat masuk kolong truk dan berguling-guling.
Polisi masih mencari sopir dump truck yang menabrak bocah tujuh tahun berinisial DAP, warga Nunukan, Kalimantan Tengah, hingga tewas.
Baca juga: Temukan Dompet Milik Penumpang di Bawah Kursi Mobil, Sopir Travel Malah Kuras Isi Rekening di ATM
Diketahui, korban merupakan korban tabrak lari.
Korban tewas setelah sempat mendapat perawatan di RSUD Nunukan.
Kasat Lantas Nunukan AKP Andre Bahtiar mengatakan, saat ini pihaknya masih mengejar pelaku tabrak lari yang menewaskan bocah tersebut.
Diakui Andre, nihilnya saksi mata di lokasi kejadian menjadi kendala pihaknya dalam proses pengejaran terhadap pelaku. Namun, ia berjanji akan tetap mengejar pelaku.
"Kita tetap lakukan pengejaran, kita sudah lakukan olah TKP, dan mengumpulkan keterangan di lapangan, kita cari pelakunya," katanya.
Kata Andre, pelaku terancam Pasal 312 Undang-undang Lalu Lintas dan Angkuta Jalan (LLAJ) dengan ancaman tiga tahun penjara atau denda paling banyak Rp 75 juta.
Ditemukan tergeletak di jalan
Menurut tetangga korban, Mustafa Betta, saat peristiwa itu terjadi, ia sedang di dalam rumah. Tiba-tiba ia mendengar ibu-ibu menjerit histeris. Mendengar itu, ia pun kemudian keluar.
"Begitu saya keluar, saya lihat ada anak tergeletak di pinggir jalan, yang nabrak kabur, mobil dump truck kata ibu yang teriak itu," katanya, Senin (14/12/2020).
Kata Mustafa, ibu-ibu yang histeris sempat menceritakan kalau mobil yang menabrak korban berjenis dump truck berwarna kuning.
Baca juga: Salshabilla Adriani Kecelakaan Beruntun, Tabrak 2 Mobil di Kemang, Begini Kondisinya Sekarang
Namun, mereka tidak sempat mendokumentasikan atau mencatat pelat nomornya karena terkejut dan panik melihat korban tertabrak tepat di depan mata mereka.
"Kata ibu itu, korban sempat masuk kolong truk dan berguling-guling. Saya ikut panik. Itu karena semua takut sentuh itu anak, katanya tunggu polisi, kondisi begitu tunggu polisi, bisa tidak tertolong anak itu, itulah saya nekat bawa dia ke puskesmas," ungkapnya.
Melihat itu, Mustafa kemudian langsung bergegas mengambil motor mengajak istrinya untuk membawa korban ke Puskesmas Nunukan Kota dan kemudian dirujuk ke RSUD Nunukan.
Baca juga: Sisi Lain Polisi Sragen yang Meninggal Tertabrak Kereta : Tak Pernah Mengeluh & Biasa Isi Pengajian