Waspada Rawan Kecelakaan, Simak 5 Tips Mengemudi Aman di Jalan Tol saat Turun Hujan
Baru-baru ini sebuah kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Tol Solo-Ngawi, Jumat (18/12/2020) pukul 12.45 WIB.
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM - Baru-baru ini sebuah kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Tol Solo-Ngawi, Jumat (18/12/2020) pukul 12.45 WIB.
Kejadian ini tepatnya terjadi di Jalan Exit Tol Pungkruk, Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen.
Baca juga: 5 Fakta Kecelakaan di Exit Tol Pungkruk Sragen, Bermula Lintasi Genangan Air Lalu Hilang Kendali
Kasatlantas Polres Sragen, AKP Ilham Syafriantoro melalui Kanit Lakalantas, Ipda Irwan Marvianto menjelaskan kecelakaan tersebut bermula ketika pengemudi diduga lepas kendali saat melintasi genangan air.
"Lalu mobil tersebut oleng hingga membentur guardrail (pengaman jalan) yang membatasi antara jalan menuju gerbang tol Sragen," ungkap Irwan kepada Tribunsolo.com, Jumat (18/12/2020).
Akibatnya seorang pria tewas terpanggang dalam sebuah mobil Toyota Agya berplat nomor polisi AB-1866-AJ.
Terkait hal ini, kini wilayah Solo Raya sedang sering terjadi turun hujan.
Agar tidak terjadi kejadian semula, berikut dikutip dari Kompas.com dan Grid.oto tips mengemudi saat hujan deras di jalan tol.
1. Waspada Aquaplaning
Pada saat hujan deras atau kondisi jalan tergenang, ada potensi terjadi aquaplanning.
Aquaplaning adalah kondisi saat telapak ban tidak menapak ke aspal.
Sebaiknya kurangi kecepatan saat melihat genangan air di depan.
Ketika melintasi genangan air, usahakan posisi setir dalam keadaan lurus karena saat terjadi aquaplaning, mobil cenderung bergerak lurus.
Jika ban dalam posisi membelok, begitu genangan dilewati dan ban memiliki cengkeraman, sangat mungkin terjadi mobil kehilangan kendali.
2. Fokus dan Waspada
Aftersales Division Head Auto2000 Ricky Martawijaya menjelaskan berkurangnya daya pandang dan performa mobil di waktu hujan membuat pengendara harus menaikkan fokus dan lebih waspada pada kondisi sekitar.
"Maka, hati-hati dalam bermanuver, gerakkan kemudi dengan halus dan tidak menginjak pedal gas terlalu dalam," ujar Ricky.
Kemudian, usahakan kendalikan mobil supaya selalu berada di jalur yang tepat dan tidak mengganggu pengguna jalan lain. Tak lupa juga turut waspada genangan air, termasuk potensi banjir.
Baca juga: Kecelakaan Tol Solo – Ngawi : Mobil Terbakar Usai Tabrak Pembatas, Pengemudi Tewas Terpanggang
3. Selalu Lakukan Pengereman dengan Halus
Melakukan pengereman atau deselerasi pun perlu dilakukaan lebih bijaksana saat hujan deras, terutama ketika menghadapi jalan menikung.
Lakukan pengurangan kecepatan mobil ketika jalan masih lurus.
Hindari atau minimalkan melakukan deselerasi dengan cara mengerem atau memindahkan posisi gigi yang lebih rendah saat berada di tikungan karena hal ini dapat menyebabkan ban kehilangan daya cengkeramnya.
4. Hindari Berkendara Agresif
Berkurangnya daya cengkeram ban ketika jalan basah membuat Anda perlu menghindari gaya berkendara agresif.
Seperti menyalip kendaraan lain dengan sangat cepat atau melibas genangan air dengan kecepatan tinggi.
Lakukan manuver dengan halus tanpa terlalu banyak mengubah sudut kemudi.
5. Jaga Jarak Aman
Aftersales Division Head Auto2000 Ricky Martawijaya menjelaskan tak sedikit pengguna jalan yang emosional dan memacu kendaraan dengan kencang.
Jangan terpancing, terus jaga jarak aman dengan kendaraan lain khususnya di depan.
"Terutama di jalan tol. Ini dilakukan untuk mengantisipasi jika pengguna jalan lain di depan ngerem mendadak," kata dia.
Di samping itu, kondisi ban dan rem juga menjadi lebih cepat jenuh karena harus berkerja semakin keras seiring dengan jalan yang licin. Sehingga, membuat jarak pengereman jadi lebih jauh.
"Sangat tidak disarankan melakukan pengereman mendadak di tengah jalan yang licin karena adanya risiko mobil tergelincir. Sebaiknya mengurangi laju mobil secara bertahap dan cermat saat hujan, terutama saat kecepatan tinggi di jalan tol," tambah Ricky.
Ia menyarankan, sebelum mobil digunakan baiknya pemilik memastikan kinerja rem selalu optimal.
(*)