Berita Karanganyar Terbaru
Tidak Ada Sekolah Khusus Olahragawan, Bikin Atlet Asal Karanganyar Pilih Bela Kota Lain
Banyaknya atlet asal Karanganyar yang berpindah domisili untuk membela kota atau kabupaten lain, ternyata menjadi keluhan bagi Disparpora Karanganyar.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Adi Surya Samodra
TRIBUNJATENG.COM/AGUS ISWADI
Ilustrasi : Sebanyak 281 atlet meramaikan kejuaraan Panahan Junior Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Open 2020 yang berlangsung di Lapangan GOR Raden Mas Said, Sabtu (7/3/2020).
"Karena segala keterbatasan akhirnya kita pilih yang memiliki potensi untuk juara kalau lomba," terangnya.
Adapun waktu pelaksanaan kejuaraan sendiri masih belum bisa dipastikan mengingat Pandemi Covid 19 yang membatasi segala akses kegiatan berkerumun.
"Dari edaran gubernur, berkerumun lebih dari 50 orang akan dibubarkan, jadi belum tahu pastinya, sekitar Februari dan April," imbuhnya.
Pihak Disparpora juga memberikan insentif kepada setiap atlet dan pelatih.
Besaran nominalnya Rp 720 ribu untuk atlet dan Rp 1,2 juta untuk pelatih.
"Jadi hitungannya setiap hari atlet akan mendapat insentif Rp 15 ribu dan pelatih Rp 25 ribu, selama 3 bulan atau yang setiap minggunya 3 kali latihan," jelasnya. (*)