Berita Solo Terbaru
Polisi Dalami Kasus Arisan Online dengan Kerugian Rp 1 Miliar
Petugas Kepolisian melakukan pendalaman pada kasus arisan online dengan kerugian Rp 1 Miliar
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Muhammad Irfan Al Amin
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Petugas Kepolisian melakukan pendalaman pada kasus arisan online dengan kerugian Rp 1 Miliar.
Orang yang dilaporkan berinisial DM (21), perempuan asal Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.
Baca juga: 3 Tips Agar Terhindar dari Penipuan Arisan Online Bodong, Waspada dengan Keuntungan yang Diberikan
Baca juga: Upaya Para Korban Cari Pelaku Penipuan Arisan Online: Ditelpon Tak Diangkat, Tak Ada di Rumah
Baca juga: Ratusan Orang dari Solo Raya dan Surabaya Tertipu Investasi Arisan Online, Kerugian Rp 1 Miliar
Kasat Reskrim Polresta Solo AKP Purbo Adjar Waskito mengatakan, memang sudah ada pelaporan tersebut.
"Kita sudah terima pelaporan tersebut," papar dia.
Purbo mengatakan, belum bisa banyak memberikan keterangan terkait kasus itu.
"Saat ini kita lakukan penyelidikan," papar Purbo, Kamis (24/12/2020).
Sementara itu, laporan penipuan investasi arisan online ini dilayangkan pada 7 Desember 2020.
Korban penipuan investasi arisan online, Shinta Suryaningrum mengatakan, sudah ada barang bukti yang dia lapirkan saat melakukan pelaporan itu.
Satu diantaranya adalah bukti transfer dan tangkapan layar.
"Bukti transfer dan sejumlah tangkapan layar jadi barang bukti yang kami lampirkan," ungkap Shinta kepada TribunSolo.com, Rabu (23/12/2020).
Pemanggilan sejumlah anggota yang menjadi korban investasi bodong akan segera dilakukan Polresta Solo.
Mereka kana dimintai keterangan terkait investasi bodong yang ditawarkan DM kepada para korbannya.
Kronologi Peristiwa versi Korban
Sebelumnya, lantaran teman SMK, ratusan orang tertarik untuk menjajal investasi bodong yang ditawarkan, DM (21), perempuan asal Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.
Tawaran tersebut disampaikan pelaku dalam grup Whatsapp yang sedianya grup arisan online.
Shinta bahkan tak berpikir panjang dan langsung menjajal tawaran pelaku.
Pelaku menawarkan uang yang diinvestasikan akan kembali
"Tidak sempat cari informasi. Langsung tergiur dan modalnya percaya karena teman dari SMK," ujar Shinta.
"Karena kenal, saya coba ikut Rp 1 juta dulu. Itu buat mencoba dan udah kembali dalam waktu singkat," tambahnya.
Kecepatan pencairan uang tersebut membuat Shinta semakin percaya untuk menginvestasikan uangnya lebih banyak.
Apalagi, teman-teman SMK yang dikenalnya juga banyak yang ikut investasi tawaran DM.
"Uang katanya diputar ke sejumlah usaha elektronik dan koperasi simpan pinjam," kata Shinta.
"Dia juga mengatakan tidak ikut kerjasama apapun," tambahnya.
Namun apadaya, keterangan tersebut berputar 180 derajat.
DM sempat berusaha menghilang dengan dalih acara keluarga. Selain itu, ia juga memberitahu pencairan tidak sesuai target.
Dalih tersebut disampaikannya di grup WA sekira 26 November 2020.
Namun gelagat tak baik tersebut diketahui salah seorang anggota grup. Anggota tersebut sempat memperingatkan DM.
"Kemudian ada satu anggota yang tahu. Langsung chat di grup, DM jangan macam-macam," ucapnya.
Saat hari pencarian, uang yang diinvestasikan tak kembali. DM sudah coba dihubungi beberapa anggota namun tak ada jawaban.
Padahal para anggota sudah menginvestasikan sejumlah nominal uang ke DM. Mulai dari Rp 20 juta sampai Rp 65 juta.
"Sudah kami personal chat via WA tak tidak dibalas," kata Shinta. (*)