Dijual Murah, Sepatu Lokal Aerostreet Dibanderol Rp 99 Ribu, Tak Takut Rugi?Ternyata Ada Rahasianya
Harga Rp 99 ribu tersebut dipukul rata untuk semua jenis dan ukurannya. Meski tergolong murah, rupanya pemilik masih mendapat untung.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ilham Oktafian
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Produk sepatu lokal asal Klaten Aerorstreet dibanderol seharga Rp 99 ribu.
Harga tersebut dipukul rata untuk semua jenis dan ukurannya.
Meski tergolong murah, rupanya pemilik masih mendapat untung.
Owner Sepatu Aerostreet Adhitya Caesarico membeberkan rahasianya.
"Saat ini produk kami sebesar Rp 99 ribu untuk semua ukuran dan jenis sepatu, ini kami lakukan subsidi silang," kata Adhitya, Senin (4/1/2021).
Baca juga: Kisah Sepatu Lokal asal Klaten Tembus Pasar Nasional: Jatuh Bangun saat Pandemi, Dipakai Youtubers
Subsidi silang tersebut, kata Adhitya berlaku ke semua produk sepatu yang ia produksi baik dari produk dengan harga yang murah hingga mahal.
"Kami lakukan subsidi silang untuk semua produk baik yang harga yang murah hingga mahal, kami sama ratakan, untuk kualitas sebenarnya sama saja, hanya sistem penjualan harga dasar saja jual yang berbeda," kata Adhit.
Adhit mengaku dengan cara subsidi silang omzet penjualan mereka meningkat meningkat.
Ditambah lagi dengan metode penjualan sepatu dari Traditional market menjadi online market, membuat omzet penjualan sepatu ini meningkat.
" Dari sistem ini, membuat omzet penjualan sepatu meningkat, ditambah dengan kita manfaatkan penjualan dengan sistem online membuat, omzet kami meningkat, " ucapnya.
Baca juga: Kisah di Balik Nicholas Saputra Liburan ke Tawangmangu, Penggemar Banyak Kecele karena Tidak Bertemu
Ia mengaku peningkatan penjualan sepatu yang diproduksi mencapai hampir puluhan ribu pasang per hari.
Hal ini berbeda di awal pandemi yang hanya mendapatkan permintaan hanya 3000 pasang per hari.
"Dari metode subsidi silang dan penjualan secara online, per harinya kami bisa memproduksi 9000 pasang, " jawabnya.
Hingga saat ini, penjualan sepatu yang dibuat oleh pabrik makin meningkat.
Peningkatan permintaan konsumen tersebut, membuat pihaknya menambah pekerjanya hingga 1200 pekerja.
" Permintaan penjualan online naik, membuat kami terus merekrut orang sebagai pekerja kami hingga 1200 orang, dan saat ini kami masih membuka lowongan pekerjaan," ucapnya.
Baca juga: Kisah Sukses Pria di Jepang yang Menyewakan Dirinya Tanpa Melakukan Apa-apa
Sebagai Informasi Aerostreet telah memproduksi hingga srkitar 800-an jenis sepatu.
Produk sepatunya telah menjangkau seluruh kalangan, baik para pelajar, pegawai kantoran, pegawai lapangan, dan lainnya.
Produk sepatu ini merupakan hasil karya dalam negeri dengan bahan dasar dari lokal.
TENGAH NAIK DAUN
Seperti diketahui jika Pamor sepatu lokal merk Aerostreet tengah naik daun.
Sepatu yang dijual seharga Rp 99 ribu itu melejit seusai dipakai youtubers, Aulion.
Namun siapa sangka jika sepatu Aerostreet rupanya diproduksi di Klaten, tepatnya di Desa Bentangan, Wonosari.
Pengusaha muda sekaligus pendiri sepatu Aerostreet Adhitya Caesarico, (34) menceritakan jatuh bangun merintis usaha sebelum sukses seperti sekarang.
Baca juga: Najwa Shihab Kini Senang Tampil Lebih Sporty, Intip Koleksi Sepatunya, Banyak Sepatu Lokal Keren
Salah satu cobaan terberat, kata Adhitya yakni saat pandemi covid-19.
Bisnis yang dirintisnya sejak 2015 ini sempat mengalami goncangan dan makin terasa saat menginjak bulan Mei 2020.
"Kondisi perusahaan kami mulai menurun di bulan Maret, puncaknya di bulan Mei, penjualan kami yang saat itu masih Traditional market," ucap Adhitya.
Saat, terjadi gejolak tersebut ia tetap mempertahankan pekerja yang ia rekrut sebelumnya, dan tetap memberikan haknya.
Baca juga: Kisah di Balik Nicholas Saputra Liburan ke Tawangmangu, Penggemar Banyak Kecele karena Tidak Bertemu
Adhitya menyebutkan saat bulan Maret pihaknya mempunyai ratusan pekerja yang ia rekrut.
"Selama pandemi, 800 pekerja kami tetap kami pertahankan dan hak mereka seperti gaji dan THR tetap kami bayar, kami harus menanggung kerugian Rp 1 milyar perbulan, " tegasnya.
Akibat anjloknya penjualan di Traditional market, membuat Adhitya merubah konsep penjualan sepatunya.
Ia mengubah dari penjualan secara Traditional market menjadi penjualan secara online .
"Agustus, kami mulai merubah penjualan kami menjadi online, saat diubah, penjualan kami mulai membaik, hingga Desember omzet kami naik,"jawabnya.
Baca juga: Kisah Inspiratif Intan, Siswi SMP Bongkar Celengan Hasil 1 Tahun demi Bantu Warga Terdampak Covid-19
Hingga saat ini, sejak diganti penjualan secara online mulai Agustus, penjualan sepatu yang dibuat oleh pabrik makin meningkat.
Peningkatan penjualan tersebut, membuat ia menambah pekerjanya hingga 1200 pekerja.
" Permintaan penjualan online naik, membuat kami terus merekrut orang sebagai pekerja kami hingga 1200 orang, dan saat ini kami masih membuka lowongan pekerjaan," ucapnya.
Aerostreet telah memproduksi hingga sekitar 800-an jenis sepatu dengan banderol Rp 99 ribu.
Harga tersebut dipukul rata untuk semua jenis dan ukuran sepatu.