Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tim Pencari Temukan Avtur dan Puing di Dekat Lokasi Hilangnya Pesawat Sriwijaya Air

Puing-puing di perairan Pulau Laki yang diduga berasal dari pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ 182 yang hilang kontak mulai ditemukan.

istimewa
Tim Basarnas menemukan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak pada Sabtu (19/1/2021) sore. 

TRIBUNSOLO.COM - Puing-puing di perairan Pulau Laki yang diduga berasal dari pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ 182 yang hilang kontak mulai ditemukan.

Warga Pulau Lancang di Kepulauan Seribu, Naki mengatakan, sejumlah warga Pulau Lancang langsung menuju perairan Pulau Laki seteleh mendengar suara benturan keras.

Baca juga: Warga Melihat Pesawat Jatuh dan Dentuman Mirip Geledek di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182

Baca juga: Flightradar24 Catat Ketinggian dan Kecepatan Sriwijaya Air SJ182 Turun Drastis

"Sekarang posisinya sudah dapat puing-puingnya, warga langsung menuju ke TKP," kata Naki saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/1/2021).

Dari sejumlah foto yang diterima Kompas.com, puing-puing itu nampak seperti serpihan badan pesawat serta potongan-potongan kabel.

Berdasarkan foto-foto itu pula, sejumlah petugas Badan SAR Nasional dan kepolisian tampak sudah berada di perariran yang diduga lokasi jatuhnya pesawat tersebut.

Tim Temukan Serpihan Diduga Daging Penumpang Pesawat Sriwijaya Air

Tim pencari menemukan serpihan daging yang diduga adalah daging orang yang diperkirakan penumpang Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak tadi sore.

Kapal patroli Kementerian Perhubungan menemukan serpihan daging di lokasi yang diduga menjadi titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).

Kapten kapal, Eko, mengatakan, awalnya ia mendapat laporan dari nelayan yang mendengar ledakan seperti suara petir.

Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air Jatuh, Polisi Bangun Posko di Dermaga JICT II

Lalu pihaknya mengecek ke lokasi.

"Ada ditemuin serpihan-serpihan dari daging, mungkin tubuh dari manusia," kata Eko seperti dikutip dari TV One.

Selain itu, Eko mengaku melihat avtur atau bahan bakar pesawat di lokasi.

"Ada avtur dari dalam, kebetulan di situ kedalaman perairan 15-16 meter," kata dia.

Warga Melihat Pesawat Jatuh dan Dentuman Mirip Geledek di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182

Bupati Kepulauan Seribu Junaedi saat dirinya mendapatkan kabar dari kelurahan terkait informasi tersebut.

Baca juga: Flightradar24 Catat Ketinggian dan Kecepatan Sriwijaya Air SJ182 Turun Drastis

Katanya, ada nelayan yang sempat melihat pesawat jatuh dan teriak meminta tolong.

Nelayan tersebut juga sempat melihat ada api yang berkobar.

"Kata orang kelurahan laporan dari nelayan, dari nelayan bubu itu teriak minta tolong katanya ada api," kata Junaedi saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Sabtu (9/1/2021).

Junaedi menambahkan, pesawat tersebut dikabarkan jatuh di perairan Pulau Laki.

"Di Pulau Laki itu masuk Pulau Tidung, tapi deket ke Pulau Lancang," kata Junaedi.

Menurut Junaedi, saat ini pihaknya juga sudah mengerahkan jajaran untuk mengecek informasi tersebut.

Selain itu, instansi terkait juga berkolaborasi untuk pengerahan personil.

"Tadi Basarnas sedang ke lokasi tapi belum ada laporan lagi juga," ucap Junaedi.

Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air Hilang Kontak, Posisi Terakhir Terekam Flightradar24

Dentuman di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 Mirip Geledek

Seorang warga Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Naki, mengaku mendengar suara dentuman yang diduga suara jatuhnya pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ 182, Sabtu (9/1/2021) sore.

Naki mengatakan, Pulau Lancang berjarak sekira satu jam perjalanan dengan Pulau Laki yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat.

"Jatuhnya itu jauh juga tuh, jarak satu jam, tapi benturannya sampai kedengeran ke Pulau Lancang. Saya dengar langsung, banyak warga juga pada ngomong suara apa itu tadi, enggak tahunya ada pesawat jatuh" kata Naki saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.

Naki mengatakan, suara dentuman itu terdengar sekira pukul 15.00 WIB dan sempat disangka suara guruh karena cuaca sedang hujan.

"Lagi hujan deras, memang lagi hujan, warga itu nyangkanya itu suara geledek, tahunya benturan itu suara kapal jatuh," ujar dia.

Naki mengatakan, setelah mendengar suara tersebut, warga Pulau Lancang langsung berlayar menuju perairan sekitar Pulau Laki dan telah memperoleh sejumlah puing-puing yang diduga berasal dari badan pesawat.

Berdasarkan foto yang ditunjukkan Naki, sejumlah anggota Badan SAR Nasional dan Polri juga telah berada di lokasi jatuhnya pesawat.

Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menyatakan pesawat Sriwijaya Air dengan rute Jakarta-Pontianak hilang kontak.

"Telah terjadi lost contact pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta-Pontianak dengan call sign SJ 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB," kata Adita kepada Kompas.com, Sabtu (9/1/2021).

Adita mengatakan, saat ini masih berjalan proses investigasi dan pihaknya juga sedang berkoordinasi dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Kami akan menyampaikan informasi lebih lanjut jika sudah ada perkembangan lain," ujar dia.

Dilansir dari Kompas.com, pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 dilaporkan hilang kontak setelah takeoff dari bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada Sabtu (9/1/2021) sore.

Pesawat dengan registrasi PK-CLC tersebut melayani rute Jakarta-Pontianak.

Data dari situs pemantau penerbangan, Flightradar24 menunjukkan pesawat take off pada pukul 14.30 LT.

Penerbangan SJ182 seharusnya tiba pada pukul 15.15 di Bandara Soepadio, Pontianak.

Namun data Flightradar24 menunjukkan B737-500 Sriwijaya Air SJ182 berhenti di sekitar 11 mil laut bandara Soekarno Hatta, di atas Kepulauan Seribu.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved