Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Mantan Bawahan Ungkap Hubungan Komjen Listyo dan Jokowi, saat Sang Jenderal Masih Berpangkat Kombes

Mantan Kapolresta Solo Komjen Listyo Sigit Purnomo jadi Calon Kapolri. Mantan bawahan bercerita soal hubungan Listyo dan Jokowi saat masih di Solo

Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Aji Bramastra
YouTube/Tribun Timur
Komjen Listyo Sigit Purnomo, pernah jadi Kapolresta Solo dan ajudan Presiden Jokowi. 

Listyo merupakan jenderal bintang 3 yang telah berusia 51 tahun. Tepatnya, dia merupakan putra asli kelahiran Ambon, Maluku pada 5 Mei 1969 lalu.

Listyo merupakan lulusan akademi kepolisian tahun 1991. Tak hanya itu, dia juga pernah mengenyam pendidikan S-2 di Universitas Indonesia (UI).

Sebelum menjadi Kabareskrim, Listyo pernah menduduki sejumlah jabatan penting di institusi kepolisian RI. Karirnya mulai melejit saat menjabat Kapolres Kota Surakarta pada 2011.

Tepatnya, saat presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Dia kemudian dipindahtugaskan menjadi Kasubdit II Dittipidum Bareskrim Polri pada tahun 2012.

Selanjutnya, Listyo menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara pada 2013. Setahun setelahnya, dia diminta menjadi ajudan presiden Jokowi pada 2014 lalu.

Berikutnya, dua tahun setelahnya dia menjabat sebagai Kapolda Banten pada 2016. Kemudian, Listyo menjabat sebagai Kadiv Propam Polri pada 2018 dan Kabareskrim pada 2019.

Harta Kekayaan Listyo Sigit Prabowo

Harta kekayaan Listyo Listyo terakhir kali melaporkan hartanya pada Desember 2019, ketika dirinya menjabat sebagai Kabareskrim Polri. Total kekayaannya mencapai Rp8,31 miliar.

Mantan ajudan Presiden Jokowi itu memiliki tanah dan bangunan di Kota Semarang, Kota Tangerang, serta Jakarta Timur senilai Rp6,15 miliar.

Listyo tercatat hanya memiliki Toyota Fortuner senilai Rp320 juta. Ia memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp975 juta, serta kas dan setara kas Rp869,7 juta.

Prestasi Listyo Sigit Prabowo

1. Masuk Tim Gabungan Kasus Novel Baswedan

Listyo ternyata pernah termasuk ke dalam tim gabungan yang mengusut kasus penyiraman air keras penyidik senior KPK Novel Baswedan. Saat itu dia menjabat sebagai Kadiv Propam Polri.

Tim tersebut dibentuk oleh Jenderal Tito Karnavian yang saat itu masih menjabat sebagai Kapolri. Dalam Surat Tugas Kapolri Nomor Sgas/3/I/HUK.6.6/2019 itu tertera 65 orang lintas profesi yang akan turut mengusut kasus ini.

Tito bertugas sebagai penanggung jawab tim dan didampingi Wakapolri Komjen Pol Ari Dono sebagai wakil penanggung jawab.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved