Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia

Cuplikan Wawancara Lama Syekh Ali Jaber soal Wanita Tak Berjilbab Viral Lagi, Rachel Vennya Menangis

Rachel Vennya yang putuskan lepas hijab dibuat menangis dengan ceramah Syekh Ali Jaber. Almarhum menyebut agar wanita tak berhijab tak dipandang buruk

Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Rifatun Nadhiroh
Istimewa via Warta Kota
Foto Syekh Ali Jaber semasa hidupnya. Belakangan ceramahnya tentang wanita yang tidak berhijab kembali viral di media sosial. 

TRIBUNSOLO.COM -- Umat Muslim berduka, ulama kenamaan Syekh Ali Jaber telah meninggal dunia, Kamis (15/1/2021).

Semasa hidupnya, Syekh Ali Jaber dikenal karena ceramahnya yang menenangkan dan menyentuh kalbu.

Baca juga: Aa Gym Tak Kuasa Menahan Tangis Lihat Kondisi Jenazah Syekh Ali Jaber: Wajahnya Tersenyum dan Bersih

Baca juga: Masa Muda Syekh Ali Jaber Ternyata Hobi Main Bola, Dijuluki Ali Zidane karena Tendangannya Keras

Banyak ceramah Syekh Ali Jaber yang bisa ditemukan di berbagai platforma media sosial.

Namun setelah ia wafat, ceramahnya saat wawancara dengan Deddy Corbuzier ini kembali viral di jagat maya.

Kabar duka: Syekh Ali Jaber meninggal dunia.
Kabar duka: Syekh Ali Jaber meninggal dunia. (Tribunlampung.co.id/Deni Saputra)

Kala itu, Syekh Ali Jaber didampingi Gus Miftah diundang Deddy untuk menceritakan seputar insiden penusukan yang dialaminya.

Di sela bercerita tentang insiden penusukan itu, Syekh Ali Jaber menyempatkan memberi nasehat untuk Umat Muslim.

Salah satunya adalah kisah orang yang dihapuskan kebaikannya karena berusaha menghakimi orang lain.

Hal itu mengerucut kepada kebiasaan orang yang sembarangan menghakimi wanita belum berhijab.

Syekh Ali Jaber meminta kepada semua pihak agar tidak pernah memandang wanita yang belum berhijab sebagai aib.

Barangkali, kata Syekh Ali Jaber, wanita itu punya amalan yang banyak di balik penampilannya.

"Saya sering bilang, jangan pandangi wanita yang belum berjilbab jangan anggap dia buruk."

"Barangkali dia punya dua rakaat Tahajud di sisi Allah, bisa menyebabkan terampuni semua dosanya. Kita tidak tahu apa urusan manusia sama Allah," ucap Syekh Ali Jaber.

Kemudian Syekh Ali Jaber menjabarkan firman Allah SWT.

"Wahai anak Adam jika dosamu sampai ke lapisan langit dan kamu istighfar, Aku ampuni semuanya. Dan kata Allah, 'Aku tidak peduli berapa banyaknya',". Bukan hanya diampuni kata Allah," katanya.

Ceramah Syekh Ali Jaber itu menuai respons positif sejumlah netizen, utamanya kaum hawa.

Saat kembali viral, kutipan Syekh Ali Jaber itu dibaca pula oleh selebgram Rachel Vennya.

"Inna Lillahi wa inna ilayhi raji'un. #selfreminder untuk kita semua. 'Masing masing punya rahasia sama Allah'. Kata-kata yang dari kemaren bikin aku nangis dan diomongin apa aja, selamat jalan Syekh," tulis Rachel.

Instagram Storty Rachel Vennya
Instagram Storty Rachel Vennya

Diketahui, Rachel Vennya mulai memperlihatkan diri tampil tanpa hijab lewat unggahan Instagram pada 22 Desember 2020.

Hal tersebut menghebohkan publik, pasalnya ia telah mengenakan hijab sejak 2 tahun silam.

Sampai kini, Rachel Vennya bungkam soal alasannya melepas hijab dari yang biasanya berpakaian Muslimah.

'Jangan Tinggalkan Shalat', Pesan Syekh Ali Jaber kepada Anaknya

Sebelum meninggal dunia, Syekh Ali Jaber sempat meninggalkan pesan kepada anak-anaknya.

Kepergiannya sampai sekarang meninggalkan duka bagi keluarga dan umat muslim Indonesia.

Pemakamannya pun penuh haru. Ada pesan terakhir pada sang buah hati.

Baca juga: Masa Muda Syekh Ali Jaber Ternyata Hobi Main Bola, Dijuluki Ali Zidane karena Tendangannya Keras

Baca juga: Syekh Ali Jaber Hobi Main Sepak Bola hingga Dapat Julukan Ali Zidane, Keluarga: Tendangannya Keras

Kepada anak sulungnya yang tinggal di Kota Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Syekh

"Jaga salat sama jaga mamah (ibu)," kata Alhasan Ali Jaber (20 tahun), anak sulung Syekh Ali Jaber menceritakan pesan sang bapak, di rumahnya, Kamis (14/1/2021).

Menurutnya, sang bapak selalu mengingatkan agar tetap melaksanakan salat dalam keadaan apapun.

"Dia (berpesan) jangan meninggalkan salat, karena itu pondasi agama," katanya.

Alhasan kontak terakhir dengan sang bapak sebelum masuk rumah sakit, sekitar dua minggu lalu untuk jalani isolasi perawatan Covid-19.

"Sehari sebelum ke rumah sakit ketemu, setelah itu dia dibawa ke rumah sakit karena sudah positif, itu terakhir saya ketemu," ujarnya.

Sejak saat itu ia dan sang bapak tidak pernah berkomunikasi.

Pihak keluarga pun tidak bisa menjenguk karena berada di ruang isolasi.

Ia baru mendapatkan kabar sang bapak meninggal Kamis (14/1/2021), sekitar 10.30 Wita.

Tak Ada Isak Tangis Hanya Air Mata Menetes Deras Antarkan Syekh Ali Jaber ke Peristirahatan Terakhir

Sementara itu, suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman Syekh Ali Jaber, di pelataran Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Qur'an, Cipondoh, Tangerang, Kamis (14/1/2021).

Di sudut pondok para penghapal Al-Qur'an itu, Syekh Ali, panggilan karib pria 44 tahun itu, terbaring di peristirahatan terakhirnya.

Puluhan keluarga, kerabat dan pengurus pondok pesantren menjadi penghantarnya.

Diiringi lantunan tahlil, jenazah Syekh Ali dibaringkan.

Meski tak terdengar tangis terisak, namun terlihat air mata menetes dari beberapa anggota keluarga dan sejawat.

Kesedihan terasa saat lantunan tahlil yang terus menggema.

Ratusan warga, pecinta dan para murid tidak diperkenankan masuk ke area Ponpes.

Makam Syekh Ali Jaber di Ponpes Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang, Kamis (14/1/2021).
Makam Syekh Ali Jaber di Ponpes Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang, Kamis (14/1/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR)

Pandemi Covid-19 menahan rindu menggebu-gebu pada sang guru sampai di depan gerbang.

Puluhan aparat bersenjata menjaga ketat pintu masuk agar tidak terjadi kerumunan.

Syekh Ali yang sempat terpapar Covid-19 seperti mengilhami para aparat agar virus ganas itu tak menjangkiti yang lain.

Beberapa orang sampai nekat menyaksikan pemakaman Syekh Ali dari atas atap rumah.

Pihak keluarga tidak banyak berbicara usai pemakaman.

Sang adik, Syekh Muhamad menyampaikan bahwa dirinya begitu menghargai dakwah Islam yang selama ini disampaikan almarhum.

Metode dakwah yang santun dan tercermin dari laku lampahnya yang tenang, merupakan gaya dakwah yang begitu diterima masyarakat.

Jenazah Pendakwah Syekh Ali Jaber diberaktkan dari Rumah Duka kawasan Rawamanung Jakarta Timur, menuju pemakaman di Pondok Pesantren Darul Qur'an, Cipondoh, Tanggerang,Kamis (14/1/2021). Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada pukul 08.30 di RS Yarsi, Cempaka Putih. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) *** Local Caption *** Ambulan Jenazah Pendakwah Syekh Ali Jaber tiba di Rumah Duka kawasan Rawamanung Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021).

Pendakwah Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada pukul 08.30 di RS Yarsi, Cempaka Putih.
. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Jenazah Pendakwah Syekh Ali Jaber diberaktkan dari Rumah Duka kawasan Rawamanung Jakarta Timur, menuju pemakaman di Pondok Pesantren Darul Qur'an, Cipondoh, Tanggerang,Kamis (14/1/2021). Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada pukul 08.30 di RS Yarsi, Cempaka Putih. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) *** Local Caption *** Ambulan Jenazah Pendakwah Syekh Ali Jaber tiba di Rumah Duka kawasan Rawamanung Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021). Pendakwah Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada pukul 08.30 di RS Yarsi, Cempaka Putih. . Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (WARTAKOTA/Angga Bhagya Nugraha)

"InsyaAllah Syekh Ali Jaber tetap kita perjuangkan perjuangannya. Walaupun beliau sudah wafat, tetapi InsyaAllah kita bisa meneruskan," ujar Syekh Muhamad.

Rasa duka, kenangan, justru disampaikan para kerabat yang dekat dengan almarhum, salah satunya adalah ulama kondang sekaligus pendiri Ponpes Daarul Qur'an, Yusuf Mansur.

Yusuf sangat bersyukur pernah belajar dari Syekh Ali yang dikenalnya sangat rendah hati.

Ia bahkan mengatakan, setiap bertemu, Syekh Ali selalu menundukkan kepalanya karena posturnya yang lebih tinggi.

Yusuf juga sudah menganggap Syekh Ali sebagai guru. Kendati demikian, sang guru tak pernah merasa dirinya lebih pintar.

Jenazah Pendakwah Syekh Ali Jaber diberaktkan dari Rumah Duka kawasan Rawamanung Jakarta Timur, menuju pemakaman di Pondok Pesantren Darul Qur'an, Cipondoh, Tanggerang,Kamis (14/1/2021). Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada pukul 08.30 di RS Yarsi, Cempaka Putih. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) *** Local Caption *** Ambulan Jenazah Pendakwah Syekh Ali Jaber tiba di Rumah Duka kawasan Rawamanung Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021).

Pendakwah Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada pukul 08.30 di RS Yarsi, Cempaka Putih.
. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Jenazah Pendakwah Syekh Ali Jaber diberaktkan dari Rumah Duka kawasan Rawamanung Jakarta Timur, menuju pemakaman di Pondok Pesantren Darul Qur'an, Cipondoh, Tanggerang,Kamis (14/1/2021). Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada pukul 08.30 di RS Yarsi, Cempaka Putih. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

"Guru yang tidak mau dianggap guru, padahal beliau guru. Saya belajar ngaji dari beliau, kemudian beberapa ayat dan surat sama beliau," kata Yusuf.

Yusuf juga mengenang jasa besar Syekh Ali yang turut membesarkan Daarul Qur'an.

"Kemudian Syekh Ali atas izin Allah diluaskan dakwahnya ke seluruh tanah air," ujarnya.

Kenangan manis juga dituturkan Irfan Hakim, selebriti yang juga karib dengan Syekh Ali.

Lewat program TV tentang bakat menghapal yang mana Syekh Ali menjadi juri dan Irfan Hakim sebagai pembawa acaranya, hubungan mereka menjadi dekat.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunlombok.com dengan judul Pesan Syekh Ali Jaber Sebelum Meninggal ke Anak Sulung: Jaga Salat dan Jaga Mama dan di Tribunjakarta.com dengan judul Tak Ada Isak Tangis Hanya Air Mata Menetes Deras Antarkan Syekh Ali Jaber ke Peristirahatan Terakhir

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved