WhatsApp Dulu Populer Kini Kian Ditinggal Penggunanya Gara-gara Keamanan, Indonesia Patut Waspada?
WhatsApp beberapa waktu lalu memberikan klarifikasi terkait penjelasan kebijakan privasi baru untuk para penggunanya.
TRIBUNSOLO.COM, NEW YORK - Aplikasi chat terpopuler dunia, WhatsApp mulai ditinggalkan penggunanya.
Belakangan ini makin banyak netizen yang kehilangan kepercayaan pada aplikasi WhatsApp.
Mereka beramai-ramai pindah, beralih menggunakan layanan pesan terenkripsi lainnya, terutama Telegram dan Signal.
Baca juga: Cara Klaim Token Listrik Gratis 2021: Bisa Melalui Website hingga WhatsApp
Baca juga: Inilah Aturan Baru WhatsApp yang Jadi Sorotan Menkominfo, Masyarakat Disarankan Waspada
Sebagian lainnya mulai menggunakan aplikasi pengiriman pesan BIP.

Hal ini dilakukan sejak aplikasi milik Facebook itu memperbaharui persyaratan privasinya.
Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (15/1/2021), aplikasi saingannya, yakni Telegram saat ini telah digunakan untuk mengupload jutaan kali informasi di seluruh dunia.
Ekonom dari The American Institute for Economic Research Jeffrey Tucker meyakini bahwa ini adalah momen terbaik dalam sejarah teknologi.
Menurut Tucker, setelah 20 tahun mengabaikan syarat dan ketentuan, orang-orang akhirnya menyadari seperti apa perusahaan tersebut.
"Mereka tidak mempercayai WhatsApp dengan cara yang sama, seperti yang terjadi di masa lalu, saat semua orang mengupload semua informasi mereka dan mempercayai Big Tech untuk menjaganya agar tetap aman," kata Tucker.
Menurutnya, saat ini orang telah kehilangan kepercayaan dan rasa hormat terhadap perusahaan Big Tech.
"Ini sebenarnya adalah momen besar di market untuk teknologi media sosial," tegas Tucker.
WhatsApp Pastikan Kebijakan Privasi 100 Persen
WhatsApp beberapa waktu lalu memberikan klarifikasi terkait penjelasan kebijakan privasi baru untuk para penggunanya.
Melalui akun Twitter resminya yang dikutip Rabu (13/1/2021) WhatsApp memberikan penjelasan terkait rumor kebijakan privasi yang mulai berlaku bulan depan.