Berita Sragen Terbaru
Blak-blakan Pengelola Arisan Online di Sragen, Ternyata Begini Cara Kerjanya, Pakai Sistem Menurun
Arisan yang biasanya dilakukan secara tatap muka namun kini bisa dikerjakan dari jarak jauh. Apa itu arisan daring (online)dan bagaimana caranya?
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Ryantono Puji Santoso
Untuk itu, tuduhan yang diarahkan kepada dirinya tidak masuk akal.

Baca juga: Ingat Karangan Bunga Viral Selamat Menikmati Uang Haram di Pernikahan Sragen? Pengelola Buka Suara
"Dari mana Irene bisa bilang saya nilep (mengambil) uang arisan Rp 1 miliar?," katanya.
Dijelaskannya, iuran arisan yang ia kelola mulai dari Rp 300 ribu sampai Rp 20 juta.
"Yang iuran Rp 20 juta itu juga baru tiga kali pasok saja," tutur Mia.
Bahkan dia menjelaskan, jika Irene Junitasari (21) bukan salah satu anggota arisannya.
Menurutnya, bahwa yang menjadi anggota arisan adalah Suciana.
"Suciana ini memang benar anggota arisanku tapi kalau Irene bukan," katanya.
Baca juga: Arisan Bodong di Sragen Memakan Korban, Uang Rp 1 Miliar Digelapkan, Member Geruduk Rumah Pengelola
Baca juga: Viral Pernikahan di Sragen Dihadiahi Karangan Bunga Selamat Menikmati Uang Haram, Ini Kisahnya
Menurutnya, setiap anggota arisan yang terdaftar pasti melakukan transaksi melalui dirinya.
"Transaksi arisan dan chat pasti lewat saya, sementara Irene tidak pernah chat atau transaksi dengan saya," paparnya.
Mia tak menampik ada tujuh orang yang melaporkan dirinya ke Polres Sragen.
Dari tujuh orang itu, lanjutnya, enam orang adalah anggota arisannya.
"Satunya Irene yang ikut melaporkan dan saya memenuhi panggilan polisi pada 21 Desember 2020 lalu," katanya.
Di sisi lain, pada Jumat (8/1/2021), Mia mengajak berdamai dengan Suciana dan Irene.
Padahal, pihaknya sudah menyiapkan uang senilai Rp 65 juta.
"Kami sudah berinisiatif untuk damai tapi mereka menolak," ungkapnya.