Update Gunung Merapi
Kesaksian : Meski Awan Panas Merapi Berguguran, Warga Kemalang Tetap Beraktivitas Seperti Biasa
Warga Sukiman, mengungkapkan jika masyarakat tidak melakukan pergerakan untuk melakukan evakuasi karena dirasa masih aman.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Guguran lava pijar dan awan panas di Gunung Merapi tampak lebih jelas dibandingkan sebelumnya, Rabu (20/1/2021) pagi.
Meskipun begitu, warga di Desa Siderejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten ternyata masih beraktivitas seperti biasa.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, terjadi sebanyak 47 kali guguran lava pijar yang dimuntahkan Merapi.
Baca juga: Status Merapi Masih Siaga 3, Bupati Klaten Minta Warga Untuk Mengungsi Supaya Aman dan Selamat
Baca juga: Aktivitas Merapi Meningkat, Ganjar Datangi Pengungsi Belerante Klaten : Jangan Dulu Kembali ke Rumah
Kemudian, Merapi setidaknya menghembuskan awan panas guguran sebanyak 3 kali.
Hembusan awan panas guguran tersebut terjadi pukul 00.59 WIB hingga 05.35 WIB.
Luncuran Awan Panas Guguran ini masih ke barat daya dengan jarak 700 meter hingga 1200 meter.
Warga Sukiman, mengungkapkan jika masyarakat tidak melakukan pergerakan untuk melakukan evakuasi karena dirasa masih aman.
"Kami masih beraktivitas seperti biasa, sejauh ini aman, belum ada pergerakan melakukan evakuasi," katanya kepada TribunSolo.com.
Sukiman menjelaskan, dalam pengamatan secara visual, aktivitas Merapi yang meluncurkan lava pijar guguran dan awan panas guguran tidak terlihat dari Desa Sidorejo.
Hal ini posisi guguran tersebut jatuh ke arah barat daya, yang membuat tidak terlihat dari desanya.
"Secara visual terlihat dari sini," ujarnya.
Lanjut, ia menghimbau kepada masyarakat untuk mematuhi pada anjuran BPTGKG.
Selain itu, ia juga meminta untuk selalu memakai masker dan kacamata.
"Hal ini untuk mencegah hujan abu vulkanik tidak masuk kedalam tubuh, terutama ke pernafasan," ucapnya.