Berita Solo Terbaru
Nasib KA Prameks Pasca Kehadiran KRL Solo Yogya, Bakal Layani Rute Kutoarjo
Nasib kereta api Prameks yang biasanya membawa penumpang dari Solo-Yogya dan sebaliknya akan dialihkan serta lajurnya akan diganti oleh KRL
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Muhammad Irfan Al Amin
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pasca kehadiran KRL Solo Yogya, kereta legendaris KA Prameks rupanya tak sepenuhnya musnah.
KA Prameks sendiri tetap beroperasi meski perannya digantikan KRL Solo Yogya.
Baca juga: Bakal Mulai Beroperasi 10 Februari 2021, Tarif KRL Solo-Yogya Akan Sama Dengan Kereta Prameks
Baca juga: Tiket Otomatis dan Peta Rute KRL Solo-Jogja Telah Dipasang, Ini Penampakannya
Baca juga: UPDATE KRL Solo-Jogja : 19 Gate Sudah Siap di 7 Stasiun dan Akan Dipasang Secara Bertahap
Sedianya, menurut Direktur Operasi dan Pemasaran PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Wawan Ariyanto KA Prameks bakal melayani rute diluar KRL Solo Yogya.
"Prameks akan kita jalankan terusannya KRL Solo Yogya, kalau KRL berhenti di stasiun akhir Yogyakarta nanti Prameks melayani Yogyakarta Kutoarjo," terang Ariyanto Kamis (21/1/2021).
Diketahui jika KRL Solo Yogya melayani 11 Stasiun keberangkatan maupun pemberhentian.
11 Stasiun tersebut diantaranya Solo Balapan, Purwosari, Gawok, Delanggu, Ceper, Klaten, Srowot, Brambanan, Maguwo, Lempuyangan dan Yogyakarta.
"Jika selama ini biasanya ke Kutoarjo bisa langsung, dengan kehadiran KRL Solo Yogya akan kita bagi," paparnya.
"Solo Yogya kita layani pakai KRL dan selanjutnya menggunakan KA Prameks," imbuhnya.
Dalam sehari, KRL Solo Yogya sendiri bakal melayani 10 jadwal keberangkatan.
"Sementara kita seperti rute KA Prameks, dengan 10 keberangkatan atau 20 perjalanan pulang pergi," ujarnya.
Ariyanto menambahkan jika KRL Solo Yogya menyediakan 10 rangkaian kereta atau trainset.
Dalam 1 gerbong sendiri berkapasitas 200 penumpang, namun lantaran pandemi covid-19 jumlahnya dibatasi menjadi 70 penumpang.
Aryanto tak menutup kemungkinan untuk menambah gerbong jika sewaktu waktu antusias masyarakat begitu tinggi.
"Kalau penumpangnya naik kita sesuaikan," ujarnya.
"Mungkin kita jalankan 8 seperti di Jakarta," tegasnya.