Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penanganan Covid

Anies Baswedan Ungkap Fakta Covid-19: yang Terpapar Usia Muda, tapi Paling Banyak Meninggal Usia Tua

Anies Baswedan mengajak masyarakat untuk mengurangi kegiatan di luar rumah, kecuali kegiatan mendesak dan mendasar.

Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com/Adi Surya
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menceritakan pengalaman dirinya kepada para santri yang berada di Pondok Pesantren Al-Muayyad, Solo pada Minggu (1/9/2019). 

TRIBUNSOLO.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan prihatin dengan angka kematian akibat Covid-19.

Hal itu ia ungkapkan saat membagikan pengalamannya memonitor pasien Covid-19 yang baru saja meninggal dunia di ruang ICU RSUD Cengkareng, Jakarta Barat.

Anies membagikan foto ia berdiri di depan monitor yang tersambung dengan CCTV ruang ICU.

Baca juga: Jawa Tengah Masuk Daftar 3 Provinsi Terbanyak Jumlah Kasus Covid-19 per 24 Januari

Baca juga: Cek Covid-19 di Stasiun dan Terminal Pakai GeNose Mulai 5 Februari, Diklaim Lebih Ramah di Kantong

Anies menyaksikan seorang pasien Covid-19 yang telah meninggal dunia dan telah ditutup kain putih.

"Pasien itu baru saja ditutup kain putih. Ikhtiar manusia berhenti di situ. Semua alat dilepas, Ia telah jadi jenazah. Kematian dalam kesendirian, tanpa ada keluarga di sampingnya," tulis Anies di laman Facebook milinya, Minggu (24/1/2021).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memonitor pasien ICU di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memonitor pasien ICU di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat. (Facebook Anies Baswedan)

Anies menyaksikan momen tersebut sekira pukul 14.00 WIB.

"Siang itu, menjelang pukul 14, di RSUD Cengkareng, berdiri di depan layar tv, di ruang kontrol yang memonitor setiap pasien ICU, kami menyaksikan dari dekat," ungkap Anies.

Tak lama kemudian, Anies menemui keluarga pasien yang telah meninggal dunia di depan pintu ruang jenazah.

"Duka mereka terasa teramat dalam. Sesuatu yang tak pernah mereka bayangkan akan terjadi secepat itu. Kebersamaan dan gelak tawa berpuluh tahun keluarga itu, kini tersimpan menjadi kenangan," tulisnya.

Dalam hitungan jam, lanjut Anies, jasad itu telah tiba di pemakaman dan siap dimasukkan ke peristirahatan terakhirnya di liang kubur.

"Teman-teman semua, ini bukan fiksi dan bukan sekadar angka statistik," ungkap Anies.

"Ini akhir dari sebuah perjalanan anak manusia yang diterpa wabah: bermula dari tertular COVID-19 dan berujung pada kematian," imbuhnya.

Anies menyebut penularan terbanyak saat ini menimpa klaster keluarga.

"Satu orang terpapar, lalu menularkan pada anggota keluarga lain."

"Fakta saat ini, paling banyak yang terpapar adalah usia muda, tapi paling banyak meninggal adalah usia tua. Janganlah jadi penular. Ikutlah mencegah penularan," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved