SIAPA Capres PDIP di Pemilu 2024? Refli Harun Sebut Bisa Saja Megawati, Ingatkan Fenomena Mahathir
Jika ada perubahan konstelasi politik, menurut Refly bukan tidak mungkin Megawati dan JK akan bertarung dalam Pilpres 2024.
"Bukan tidak mungkin konstelasi berubah menjadi drastis, yang maju sebagai calon presiden adalah Megawati Soekarnoputri dari koalisi istana, why not," katanya.
"Jangan tutup peluang Megawati Soekarnoputri dan Jusuf Kalla."
"Bisa jadi, tiba-tiba orang lanjut usia itu justru kembali bertarung dalam Pilpres. Itu yang namanya politician never die," imbuhnya.

Refly menilai, Megawati akan melihat saingannya tidak banyak lagi.
Hal ini berbeda dengan Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 saat Mega merelakan Joko Widodo (Jokowi) maju.
Sementara, pada Pilpres 2024 Jokowi tidak akan maju lagi lantaran sudah dua periode jadi presiden.
Bagi JK, lanjut Refly, bahkan bisa dua periode menjadi presiden karena belum pernah menjadi presiden jika berminat mencalonkan diri.
"Siapa tahu? Kalau kita bicara usia, usia itu kan tergantung."
"Kalau maintenance-nya bagus, ya orang yang lebih senior dari kita bisa saja jauh lebih sehat dibandingkan kita semua yang jauh lebih muda."
"Dan ini akan mengubah konstelasi yang luar biasa," ujarnya.
Curhat Megawati Dituduh Komunis
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri curhat di tengah pidato pembukaan Sekolah Calon Kepala Daerah PDIP angkatan ke-2, Rabu (26/8/2020).
Orang nomor satu di partai banteng moncong putih itu mengaku heran dengan pihak-pihak yang menuduh dirinya dan Presiden Soekarno sebagai komunis.
Padahal, kata Megawati, partainya berpijak pada ideologi Pancasila yang inspirasinya berasal dari Sang Proklamator.
"Malah Bung Karno pernah sementara waktu dibilang komunis, saya anaknya dibilang komunis, saya kalem saja. Lho aneh kan," kata Megawati saat berpidato dalam pembukaan Sekolah Calon Kepala Daerah PDIP angkatan ke-2, Rabu (26/8/2020).