Kondisi Terkini Yaman Zai, Pria yang Menangis saat Istri dan 3 Anaknya Jadi Korban Sriwijaya Air
Beredar video di media sosial yang memperlihatkan kondisi Yaman Zai, pria yang menangis di bandara karena anak dan 3 istrinya jadi korban Sriwijaya.
"Dadaaah," ucap Yumna sembari lambaikan tangan.
Tak disangka, ucapan dadah Yumna merupakan pamitan terakhir sang bocah kepada keluarganya.
Selain itu, ibunda Yumna, Ratih Windania sempat menuliskan caption di Instagram Story dan WhatsApp Storynya.
"Byebye keluarge semue..kita pulang kampung dlu ya.." tulis ibunda Yumna, di Instagram Story-nya.
Kakak Ratih Windania, Irfansyah pun meneteskan air mata saat bercerita kondisi keluarganya.
Rekan yang mendampingi pun turut menenangkan Irfansyah saat di Bandara Soekarno Hatta untuk mengecek mnifest penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh.
Sambil menangis, Irfansyah menyebut bahwa sang adik, Ratih Windania sedang hamil 5 bulan.
Hal tersebut berarti Yumna akan memiliki calon adik.
Sayangnya, Yumna bersama ibunda, kakek nenek, adik sepupu hingga calon adiknya harus jadi korban Sriwijaya Air.
"Keluarga saya, bapak (Toni Ismail), ibu (Rahmawati), adik saya. Saya dua bersaudara, saya nggak punya siapa siapa lagi.
Bapak, ibu, adik. Adik saya itu lagi hamil lima bulan, suaminya nunggu di Pontianak semua di pesawat itu dan sampai sekarang kita nggak tahu kabar beritanya," cerita Irfansyah, dilansir dari Beepdo.
Irfansyah mengaku mengantarkan keluarganya hingga sebelum memasuki kabin pesawat.
Sampai akhirnya, ia mendengar kabar pesawat yang ditumpangi keluarganya jatuh ke perairan Kepulauan Seribu tak lama setelah lepas landas.
Baca juga: Hari Terakhir Pencarian Sriwijaya Air, Kapten Afwan & Balita Berjaket Minnie Mouse Belum Ditemukan

"Saya sendiri yang antar, saya sendiri antar ke bandara, check-in kan bagasi dan segala macam. Sudah selesai, beliau, orang tua saya tinggal masuk ke dalam," sebutnya.
"Qadarullah, saya dapat info bahwa pukul 16.00 WIB pesawat hilang dan lost contact. Setelah itu langsung saya ke Bandara Soetta, langsung ada tulisannya posko krisis yang ternyata dipastikan pesawatnya jatuh," imbuhnya.
Kini, ia mengaku ikhlas ditinggal oleh keluarga yang dicintainya. Ia pun kembali mengenang saat-saat bahagia bersama keluarganya.
"Selama tiga minggu ini kami liburan, jalan-jalan. Kami makan, senang-senang, sekarang baru terasa. Sampai rumah kosong, rumah saya kan nggak ada siapa siapa, sepi," pungkas Irfansyah. (*)