Berita Persis Solo
Nasib Asisten Pelatih Persis Solo Buntut Kompetisi Mandek: Rela Jadi Kuli Bangunan dan Jualan Soto
Sebuah pepatah lama tentang berputarnya roda hidup agaknya berlaku bagi Asisten Pelatih Persis Solo, Choirul Huda.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Ryantono Puji Santoso
Mertua Asisten Pelatih Persis Solo Meninggal
Asisten Pelatih Persis Solo, Choirul Huda, mengambil sisi positif ketika pemain dan pelatih mendapatkan libur akibat pandemi Corona di Indonesia.
Diakui oleh Coach Choirul, sapaan akrabnya, dengan absennya kompetisi ia mempunyai waktu lebih untuk keluarga tercintanya, hal yang jarang terjadi saat kompetisi bergulir.
"Sebetulnya dengan situasi seperti ini ada hikmahnya juga," tutur Coach Choirul pada Sabtu (4/4/2020).
• Tanggapan Pengamat terkait Partai Politik yang Pasif Berikan Bantuan ke Masyarakat
"Bisa kumpul keluarga lebih lama, mungkin jarang kita dapatkan kalau kompetisi sudah jalan," tambahnya.
Ia selalu ingin mengambil sisi positif dari diturunkannya sebuah musibah.
Selain mempunyai waktu lebih untuk keluarganya, Coach Choirul juga mengaku bersyukur dapat kesempatan menemani Ibu mertuanya di rumah sakit.
• Update Corona Jateng per 3 April: Total 18 Pasien Meninggal, Jumlah ODP Melonjak Tajam
Ia bersyukur selalu ada di samping orang yang dicintainya itu saat masa kritis sampai wafat.
"Saat kami mendapatkan libur di hari pertama itu, mertua saya sedang sakit di rumah sakit dan kondisinya kritis," ungkapnya.
"Tanggal 24 sore, mertua saya wafat, saya diberi kesempatan oleh Allah untuk menemaninya, saat kondisnya sakit sampai wafatnya beliau," tuturnya.
• Corona di Solo Kembali Menggeliat, 7 Kelurahan Ini Masih Nihil Kasus Covid-19, Ini Datanya
Sebelumnya, PSSI selaku badan Liga yang menaungi Liga 1 maupun Liga 2, memperpanjang masa rehat kompetisi sampai 29 Mei 2020 mendatang akibat pandemi corona di Indonesia. (*)