Berita Sragen Terbaru
8 Baterai Sacred Sun Seharga Rp 32 Juta Hilang, Tower Smartfren di Sragen Sempat Tak Berfungsi
Sebanyak delapan unit baterai sacred sun milik tower Base Transceiver Station (BTS) Smartfren hilang. Towet BTS itu berada di Dukuh Sentulan RT 13, De
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Sebanyak delapan unit baterai sacred sun milik tower Base Transceiver Station (BTS) Smartfren hilang.
Towet BTS itu berada di Dukuh Sentulan RT 13, Desa Jeruk, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen.
Hilangnya delapan unit baterai sacred sun itu pertama diketahui pada Kamis 27 Januari 2021 lalu.
Hal itu diketahui saat salah seorang karyawan Smartfren bernama Supantyo sedang melakukan kontrol di BTS Smartfren, Sumberlawang, Sragen.
Kemudian Supantyo dihubungi oleh bagian monitoring BTS Semarang bahwa tower BTS di Dukuh Sentulan tak berfungsi.
Mendapat laporan itu, dia menuju ke arah tower BTS ZSLO-0566, setibanya di lokasi langsung membuka gembok pagar menggunakan aplikasi smartlook.
"Saat mau ngecek rak tempat baterai ternyata sudah tidak ada," ujar Kasubag Humas Polres, AKP Suwarso mewakili Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi, Sabtu (6/2/2021).
• Selama Gerakan Jateng di Rumah Saja, Operasi Yustisi di Sragen Dilakukan dari Pagi hingga Malam Hari
• Tetap Nekat Keluar Rumah, Sesampai di Alun-alun Sragen Begitu Kagetnya, Sepi Kosong Pengunjung
Ia menyebut, kondisi rak sudah dalam keadaan sedikit terbuka.
"Dan ternyata pagar di sisi selatan dalam keadaan rusak," tuturnya.
Atas kejadian tersebut, pihak Smartfren mengalami kerugian senilai Rp 32 juta.
"Mereka juga sudah melaporkan kejadian itu ke Polsek Miri dan masih mengembangkan penyelidikan," kata dia.
Maling Motor di Solo
Kejadian unik pencurian terjadi di kantor jasa pengiriman Si Cepat, Jalan Monginsidi, Kelurahan Setabelan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Saat membawa kabur Honda Scoopy berwarna merah hati, entah kenapa, si maling ketahuan meninggalkan motor Honda Vario-nya di toko sebelah timur lokasi pencurian.
Mungkin dikira tidak tertangkap CCTV, makanya sepeda motornya diparkirkan di lokasi dekat pencurian tersebut.
Namun sayangnya aksi jatahnya terekam jelas CCTV .
Bahkan video detik-detik maling tersebar ke media sosial dan viral.
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, alhasil bermodalkan setiap detik rekaman CCTV, pemilik honda Scoopy yang dicuri bersama karyawan Si Cepat menelusurinya.
• Motor Warga Gondang Sragen Digondol Maling, Pelaku Kabur Sampai Jawa Timur: Kini Berhasil Ditangkap
• Gagal Nyolong TV Rusak, Maling di Karanganyar Nyaris Jadi Bulan-bulanan Warga
Mengingat pelaku sempat mondar-mandir beberapa kali sebelum akhirnya memarkirkan sepeda motor Honda vario hitam.
Pelaku kemudian berjalan-jalan di depan kantor Si Cepat sebelum akhirnya menggondol sepeda motor Honda Scoopy merah berplat nomor AD-4862-AJQ.
Pegawai atau Sorter First Mile Si Cepat Ekspres, Fajar Sinaray mengungkapkan sepeda motor Scoopy sebenarnya mau dipakai pemilik untuk salat Jumat.
Kejadian pencurian terjadi Jumat (5/2/2021) sekira pukul 12.30 WIB.
"Mau dipakai Salat Jumat tapi ditinggal sebentar (pemilik) ke dalam, posisi kunci memang mennempel di motor," ungkap Fajar kepada TribunSolo.com, Sabtu (6/2/2021).
"Pemilik baru masuk sebentar, lalu keluar sepeda motor sudah tidak ada," tambahnya.
Sejumlah karyawan kemudian melihat rekaman CCTV di lokasi kejadian dan bertanya ke sejumlah saksi di kawasan tersebut.
Didapati sepeda motor pelaku masih ditinggal dan terpakir di toko sebelah timur Si Cepat.
"Habis itu kita tahu kalau sepeda motor itu milik pelaku, kita masukan ke halaman belakang kantor," kata Fajar.
Setelah dicek, ternyata ada tas dan sejumlah identitas pelaku yang tertinggal di sepeda motor Vario hitam.
"Ada fotokopi SIM dan KTP. Langsung kami laporkan ke polisi," ujar dia.
Sempat Dipergoki Pelanggan
Seorang pelanggan jasa pengiriman Si Cepat sempat mengetahui detik-detik aksi pencurian sepeda motor Honda Scoopy lenyap dibawa si maling.
Kejadian pencurian tersebut terjadi di Jalan Monginsidi, Kelurahan Setabelan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Pegawai atau Sorter First Mile Si Cepat Ekspres, Fajar Sinaray mengatakan pelanggan tersebut tidak berani menegur.
Itu lantaran mengira pelaku merupakan pegawai kantor Si Cepat Ekspres.
"Pelanggan di depan (menunggu antrean) tak berani menegur, mengiranya orang sini," kata dia.
• Maling di Solo Curi Motor Scoopy Tetapi Tinggalkan Vario, Apes Benar Kini Nasibnya di Ujung Tanduk
• Viral Video Dua Gadis Kompak Pamer Barang Kembaran, Mulai Uang Segepok hingga Handphone
Kemudian pelanggan tersebut baru tahu seusai para karyawan jasa pengiriman bilang salah seorang pegawainya kehilangan sepeda motor.
"Kita bilang, terus (pelanggan bilang) tadi dibawa mas-mas," tutur Fajar.
"Rambutnya panjang," tambahnya.
Fajar tidak bisa memastikan wajah pelaku lantaran tertutup masker ketika melancarkan aksinya.
"Cirinya pakai helm sama awalnya pakai masker sedagu, terus dinaikkan," ucapnya.
Adapun kejadian pencurian yang terjadi di kantor jasa pengiriman Si Cepat Ekspres, Jumat (5/2/2021) merupakan kali pertama.
Pegawai atau Sorter First Mile Si Cepat Ekspres, Fajar Sinaray mengatakan itu kejadian kali pertama seusai pindah ke sini sejak 3 bulan yang lalu.
"Rencananya parkiran mau dikasih tukang parkir," kata Fajar.
Tukang parkir tersebut, sambung Fajar, sekaligus untuk mengatur dan mengamankan kendaraan yang terparkir di kawasan kantor Si Cepat Ekspres.
"Dari pihak Dinas Perhubungan sudah datang ke sini untuk konfirmasi lahan parkir," tuturnya.
Lahan parkir tersebut, kata dia, dikabarkan sudah ada yang ingin mengelola.
"Katanya warga sini yang mau mengelola lahan parkirnya," ucap dia. (*)