Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Cerita 125 Warga Klaten Terdampak Sungai Birin Jebol, Ada yang Naik Atap Selamatkan Anak

Banjir yang melanda Desa Pasu, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten masih menggenang sejak Jum'at (5/2/2021) akibat tanggul Sungai Birin jebol.

tribunsolo.com/mardon
Bupati bersama jajaran Forkompinda mengecek kondisi banjir di Dukuh Mawen, Desa Pasu, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Minggu (7/2/2021). 

Pemilik Ponpes Kholifatullah Singo Ludiro, Lilis Fatimah, lingkungan Ponpesnya memang menjadi langganan banjir.

Potret Banjir Kesongo Mojolaban, Desa Bikin 2 Perahu dari Jerigen, Ketinggian Air Bisa Capai 2 Meter

BREAKING NEWS : Pagi Ini Banjir Kepung Solo Raya, Tinggi Air Masuk Kampung Sewu Sampai Menutup Rumah

Namun, air biasanya tidak sampai ke dalam Ponpes.

"Mungkin karena intensitas hujan cukup lama, dan merata, sehingga airnya sampai ke dalam Ponpes," kata dia.

Dia mengatakan, ketinggian air paling tinggi di Ponpesnya mencapai satu meter.

Hal ini membuat air masuk kedalam kelas yang terletak dilantai 1, dan di dalam rumah.

"Untuk saat ini, alhamdulillah sudah mulai surut. Air yang didalam rumah sudah gak ada," ucapnya.

"Namun untuk halaman masih terendam banjir. Dan mudah-mudahan bisa segera surut," harapnya.

Warga yang berada di Dusun Jatitekenndan Krajan Desa Laban hingga mengungsi ke tanggul karena air cukup tinggi.

Kapolsek Mojolaban AKP Mulyanta mengatakan, pihak Polsek dan Koramil telah mengecek lokasi-lokasi banjir, termasuk di Ponpes Kholifatullah Singo Ludiro.

"Ketinggian air awalnya 40 cm, lalu terus naik. Dan pada siang ini sudah surut," jelasnya.

Pihak Ponpes yang dibantu anggota Polsek dan Koramil kemudian melakukan pembersihan di dalam Ponpes seperti di area Masjid dan kelas. (*)

Puluhan Warga Grogol Sukoharjo Mengungsi di Masjid

Sementara itu tak jauh dari keberadaan Ponpes guru ngaji Jokowi, puluhan warga di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo mengungsi akibat banjir, Kamis (4/2/2021) pagi.

Menurut Camat Grogol, Bagas Windaryatmo, mereka yang mengungsi yakni berasal dari tiga dusun.

Di antaranya di Dusun Nusupan Desa Kadokan, Dusun Nampan Desa Madegondon, dan Dusun Tengklik Desa Telukan.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved