Sudah Pandemi, Ribuan Sawah Petani Terendam Banjir,Tapi Dinas Pertanian Klaten Klaim Tak Gagal Panen

"Kita tunggu besok saja pastinya jumlah padi yang rusak, hal itu karena ada jenis padi yang ditanam disini yang bisa tahan dengan genangan air," akunya.

Bupati Susuri Banjir

Sementara itu, Bupati Klaten, Sri Mulyani meninjau warganya yang sudah beberapa hari terdampak banjir.

Ada satu wilayah yang dijumpainya yakni Desa Pasu, Kecamatan Wedi, karena jebolnya Kali Birin jebol pada Kamis (4/2/2021) lalu. 

Bupati incumbent itu tampak mengenakan jaket BPBD dan sepatu boots yang didampingi sejumlah pejabat lainnya.

Selain menyapa, Sri Mulyani juga mendengar cerita dari para korban banjir.

Bahkan menurutnya sampai ada warga kebanjiran naik ke atas atap genteng untuk menyelamatkan anaknya.

"Setidaknya ada 52 rumah dalam kondisi cukup parah," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Minggu (7/2/2021). 

• Cuaca Buruk, 1.300 Hektare Sawah di Klaten Terendam Banjir

• Tragedi Banjir di Semarang : 4 Warga Tewas Mengenaskan, Tersengat Listrik hingga Tertimbun Longsor

"Kondisi sangat memprihatinkan dan Alhamdulillah warga tetap semangat bergotong-royong bersama relawan," ucap Sri Mulyani.

Dia mengatakan, berkaitan dengan dampak dari sungai jebol tersebut, warga melakukan kerja bakti.

Saat kerjabakti ini, tim relawan menemukan kasur di gorong-gorong wilayah tersebut.

Berdasarkan temuan tersebut, Bupati meminta masyarakat lebih peka dengan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.

"Tim relawan menemukan kasur yang berada di dalam gorong-gorong, sehingga ini memperihatinkan buat mampet," tutur dia.

Sementara, berdasarkan pantauan TribunSolo.com di lokasi banjir, terlihat banyak sampah berbahan plastik di dalam gorong-gorong tersebut.