Geger di Keraton Solo
Konflik Keraton Solo Sejak 2004 hingga 2021 Ini, Budayawan UNS : Warga Kota Bengawan Tak Diuntungkan
Budayawan Universitas Sebelas Maret (UNS), Tundjung W Sutirto mengatakan, krisis kepemimpinan Keraton Solo belum bisa diselesaikan secara internal.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Ditemani pihak kepolisian meluruskan banyak hal. Dawuh (perintah) raja mengizinkan mereka keluar, tapi tidak mau," terangnya membeberkan.
Kemudian, pihak kepolisian kembali ke kompleks Keputren Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Sabtu (13/2/2021).

Dany mengungkapkan mereka berusaha membujuk Gusti Moeng supaya berkenan keluar.
"Kemudian kita mendapat info, Gusti Moeng mau keluar," ungkapnya.
Setelah mendapat info tersebut, Dany kemudian meminta penjaga untuk membantu proses keluarnya rombongan Moeng keluar.
"Mau keluar, ya, silahkan. Penjaga depan disiapkan," ucap dia.
"Kalau mau cepat ya lewat Sasana Putro," tambahnya.
Rombongan Moeng kemudian memilih keluar melalui pintu Kori Kamandungan sekira 14.48 WIB.
Pernyataan Lengkap Gusti Moeng
Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) GKR Wandansari alias Koesmoertiyah membuat pernyataan lengkap pasca klaim 'terkurung' tiga hari di Keraton Solo.
Adapun pernyataan yang berjumlah tiga lembar bertemakan 'PENYELAMATAN KARATON SURAKARTA HADININGRAT'
Sosok yang akrab dipanggil Gusti Moeng itu diberikan kepada media dengan cap dan tanda tangan saat keluar dari Kori Kamandungan, pintu masuk utama Keraton Solo di Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Sabtu (13/2/2021).
• Kesaksian Versi Penari yang Ikut Terkurung di Keraton Solo : Banyak Pakaian Tari Sudah Tidak Karuan
• FOTO-FOTO Keluarnya Gusti Moeng dan Putri Raja dari Keraton Solo : Haru hingga Diwarnai Isak Tangis
Seperti apa pernyataan lengkapnya dari adik Raja Hangabehi sekaligus Putri Paku Buwono (PB) XII itu? Begini yang didapatkan TribunSolo.com :
PENYELAMATAN KARATON SURAKARTA HADININGRAT
Bismillahhirohmannirohim,