Kisah Manya Singh, Anak Sopir Bajai Jadi Putri India, Tak Malu Sujud Kaki Ibu dan Ayah di Depan Umum

TRIBUNSOLO.COM - Semua wanita bisa menggapai mimpinya, tak peduli dari mana ia berasal.

Setidaknya hal itu telah dibuktikan oleh Manya Singh.

Baca juga: Dewi Perssik Bertemu Margin Winaya, Wajahnya Disebut Mirip Istri Ali Syakieb, Intip Potretnya

Baca juga: Yan Vellia Tak Terima Foto Didi Kempot Dipakai Akun Tidak Senonoh, Minta Polresta Solo Usut Tuntas

Nama Manya Singh belakangan mendadak jadi sorotan banyak orang di dunia.

Hal itu karena prestasinya sebagai runner up Miss India 2020.

Terlepas dari prestasinya, latar belakang Manya Singh lah yang membuat netizen merasa kagum.

Betapa tidak? Manya Singh adalah anak sopir bajaj yang mendapat kesempatan menjajaki kontes kecantikan di India.

Manya Singh mengikuti kontes kecantikan Femina Miss India 2020 yang diadakan pada 10 Februari 2021 lalu.

Kontes ini tidak main-main, karena dinilai oleh juri terkemuka yang terdiri dari desainer Falguni Shane Peacock, Neha Dhupia, Chitrangada Singh dan Pulkit Samrat.

Dalam kontes itu, Manya Singh dinobatkan sebagai runner-up Miss India 2020.

Momen haru terasa ketika Manya diarak menggunakan bajaj bersama ayah ibunya yang sederhana untuk upacara penyambutan di kampusnya, Sekolah Tinggi Sains dan Perdagangan Thakur, pada hari Selasa ( 16/02/21).

Manya Singh yang tampil cantik mengenakan mahkota dan gaun mahal tak gengsi diantar ayahnya naik bajaj, hingga foto itu menjadi viral di internet.

Berikut perjalanan hidup Manya Singh:

Manya Singh berasal dari latar belakang yang sederhana.

Bernama lengkap Manya Omprakash Singh, wanita ini lahir di Kushinagar, Uttar Pradesh dan memiliki seorang adik laki-laki.

Nama Manya Singh dielu-elukan setelah dia memenangkan mahkota bergengsi sebagai runner-up Miss India 2020.

Tatkala tiba di kampusnya di Mumbai dengan Bajaj ayahnya, Manya Singh mendapat sambutan kebanggaan dari warga dan teman-temannya.

Manya Singh dikenal tak pernah menutup-nutupi latar belakang keluarganya.

Ia merasa bahagia terlahir sebagai anak sopir bajaj.

Pekerjaan ayahnya memang membuatnya mengalami banyak kesulitan.

Termasuk saat susah makan dan harus berhemat demi pengeluaran keluarga mereka.

Potret Manya Singh seketika viral ketika ia tiba di upacara penyambutan di kampusnya.

Dengan penuh rasa bangga dia turun dari bajaj lalu mengajak ayah ibunya berpose.

Tak cukup sampai di situ, Manya Singh juga memperlihatkan momen saat ia menyentuh kaki ibunya.

Di India, kebiasaan ini dikenal sebagai wujud hormat sang anak kepada orangtuanya dan meminta keberkahan.

Manya Singh juga mengusap air mata bahagia yang mengalir dari pipi ayahnya yang bangga.

Dalam wawancaranya dengan Humans of Bombay, Manya sempat berbagi kisah inspiratifnya.

Ia merasakan jika menjadi Putri India adalah impiannya sejak masih kanak-kanak.

"Saat aku berusia 15 tahun dan menonton Kontes Miss India pertama kalinya, aku berpikir aku akan memenangkan kontes itu suatu hari nanti," ucap Manya.

Ia melanjutkan, sedari kecil impiannya adalah membahagiakan ayah ibunya.

"Tapi karena berasal dari keluarga patriarki, aku diberi tahu jika kedudukan wanita lebih rendah dibanding pria," katanya.

Beruntung, meski ayahnya adalah sopir bajaj, ia sangat mendukung keinginan sang putri.

Ayah Manya Singh selalu memotivasi putrinya untuk nekerja keras.

"Teruslah bekerja keras dan kamu akan sampai di sana," kenang Manya menirukan ucapan ayahnya.

Bukan hal mudah bagi Manya hingga seperti sekarang.

Diakui olehnya, ia sudah mengikuti kontes kecantikan 100 kali lebih.

"Bahkan mereka berkata: Kamu tidak bisa berbahasa Inggris," ujar Manya soal penolakannya.

Tapi ayahnya tak kehabisan akal untuk membantu sang putri meraih impian.

Ayahnya menjualkan perhiasan agar sang anak bisa kuliah dan belajar bahasa Inggris.

Kini pengorbanan sang ayah dibayar tuntas oleh Manya Singh.

Ia berencana akan membelikan rumah ayahnya suatu hari nanti.

"Akhirnya aku memiliki kesempatan untuk memberikan segalanya kepada orangtuaku. Aku akan membelikan rumah kepada mereka. Karena mereka mendukungku tanpa henti," ujarnya.

Manya Singh selalu berpijak kepada keteguhan hati sang ayah.

"Ayah percaya kepada mimpiku yang terkesan tak masuk akal. Mimpi seorang bocah 14 tahun yanh ingin sukses di kota."

"Dia selalu percaya kepadaku dan itulah mengapa hari ini, putri seorang sopir bajaj berdiri dengan mahkota di kepalanya," tutup Manya. (*)