Berita Sragen Terbaru
Cerita Bakul HIK 'Nyeleneh' di Gemolong Sragen, Hampir Copot Spanduknya, Batal Karena Hal Ini
Setelah menyematkan baliho nyeleneh di warunng Hik nya, ternyata ada kisah suka dan duka dibaliknya, bahkan hampir melepas baliho tersebut
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Muhammad Irfan Al Amin
"Awalnya berupa stiker, saya iseng iseng untuk memparodikan, tapi ternyata banyak yang suka dan saya buatkan spanduk sekalian
Lebih lanjut, Naufal juga memanfaatkan spanduk tersebut sebagai media promosi.
"Selama ini spanduk warung biasa saja dan lumrah, saya merasa tertarik untuk mengubahnya dengan spanduk yang saya buat ini," katanya.
"Walaupun parodi saya tidak maksud menyindir politisi," imbuhnya.
Tak dinyana, setelah diganti dengan foto wajahnya sambutan pembelinya jadi positif.
Beberapa orang luat kota bahkan penasaran untuk melihatnya langsung.
"Responnya positif, warga sampai bilang, kok cah iki nyeleneh banget hehe," katanya terkekeh.
"Apalagi setelah masuk IG, temen temen kuliah saya penasaran kesini," imbuhnya.
Angkringan Sempulur sendiri buka setiap hari dari pukul 09.00 WIB sampai 19.00 WIB.
Untuk menunya, Naufal menuturkan jika Angkringan Sempulur menjual layaknya angkringan.
"Sama seperti angkringan, ada nasi kucing gorengan dan sebagaianya," pungkasnya.
Dikira Akan Maju ke Kontestasi Politik
Satu-satunya hidangan istimewa ala kampung (HIK) atau angkringan di Kabupaten Sragen ini sukses memancing perhatian.
Bagaimana tidak, jika umumnya spanduk papan warung tampak normatif dan biasa saja, hal itu tidak berlaku di Angkringan Sempulur.
Angkringan yang berlokasi di kawasan Jalan Raya Solo-Purwodadi, Desa Gandurejo, Kecamatan Gemolong itu memajang baliho besar berukuran 2x3 meter bak alat peraga kampanye (APK) milik politisi.