Makam di Tepi Bengawan Solo Longsor
5 Fakta Makam Klodran : Jenazah Hanyut ke Kali Pepe, Ada yang Terlihat Bikin Merinding Pemancing
Longsornya makam di tepi Kali Pepe, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar menyita perhatian.
Ada sejumlah titik tepat di pinggir sungai yang membuat orang melihatnya ngeri.
Dari pantauan TribunSolo.com, beberapa makam tampak hampir jatuh ke pinggir anak sungai Kali Pepe.
Bila menilik dari pinggir anak sungai Kali Pepe, beberapa kain kafan yang dikebumikan di makam tersebut tampak keluar.
Bahkan ada pemancing yang biasanya mencari ikan di kawasan anak sungai Bengawan Solo itu, merinding melihat penampakan kain kafan bergelantungan.
Juru Kunci TPU Bendungan, Endang Anggoro Bangun mengatakan ada kurang lebih 5 makam yang hampir jatuh.
"Sebelah barat ada 1 makam, dan sebelah timur ada 4 makam," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (22/2/2021).
Beberapa makam tersebut, sambung Endang, keluarganya belum bisa memindahkannya.
Itu lantaran mereka terbentur biaya pemindahan makam yang terlampau tidak ramah di kantong.
"Nanti saya berkoordinasi dengan bapak lurah bagaimana untuk pemindahannya, kita upayakan gotong royong swadaya," ujarnya.
5. Dintinjau Bupati Langsung
Kabar longsornya makam yang membuat sejumlah jenazah hanyut di Kali Pepe, langsung menggerakkan kaki Bupati Karanganyar, Juliyatmono.
Hanya hitungan jam sejak membaca kabar yang diberitakan pertama kali oleh TribunSolo.com, orang nomor satu di Bumi Intanpari lantas mengecek lokasi.
Juliyatmono tampak mendatangi makam yang longsor di TPU Dusun Bendungan, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu.

Terlebih dia menyelekan waktunya setelah mengikuti Musyawarah Daerah Partai Golkar Karanganyar di Colomadu, Senin (22/2/2021).
Bersama kepala desa dan camat setempat, Juliyatmono menginstruksikan agar segera dibuatkan pembatas alias talud.
"Saya instruksikan agar dibuatkan talud sementara," katanya kepada TribunSolo.com.
Dirinya menegaskan akan mengucurkan dana pribadi guna menambal sejumlah tanah yang berpotensi longsor semakin besar.
"Nanti saya gunakan dana pribadi," ujarnya.
"Kalau hanya untuk membangun talud dari bambu itu cukuplah," terangnya.
Kedepannya Juliyatmono akan berkoodinasi dengan Pemkot Solo dan Pemda Jawa Tengah terkait anggaran pembangunan talud permanen.
"Nanti kita koordinasikan, karena ini ada di berbagai wilayah," jelasnya. (*)