Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pimpinan MTA Solo Meninggal Dunia

Pimpinan MTA Ahmad Sukina Meninggal, Keluarga Almarhum Tak Rasakan Firasat Apapun 

Mendiang, sambung Fathin, memiliki keinginan yang tetap diwujudkan sepeninggalan dirinya. 

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM/ADI SURYA SAMODRA
Petugas menyemprotkan disinfektan ke mobil ambulans pembawa jenazah Pimpinan MTA Ahmad Sukino, Kamis (25/2/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pimpinan Majelis Tafsir Al-Qur'an (MTA), Ahmad Sukina telah meninggal hari ini, Kamis (25/2/2021) pukul 09.25 WIB .

Keluarga yang ditinggalkan tidak merasakan firasat apapun menjelang meninggalnya pimpinan MTA teresebut.

Sukina menghembuskan napas terakhirnya seusai menjalani perawatan di RSUD Dr Moewardi Solo, Selasa (24/2/2021).

Baca juga: Keluarga Beberkan Momen Haru Sebelum Pimpinan MTA Ahmad Sukina Meninggal, Doakan Kesembuhan

Baca juga: Viral Temuan Bayi Hiu Berwajah Mirip Manusia, Begini Penjelasan BKKPN Kupang

Hal tersebut diungkapkan Putra Sukina, Muhammad Fathin Habibibullah.

"Tidak merasakan firasat apapun," kata Fathin, Kamis (25/2/2021). 

Mendiang, sambung Fathin, memiliki keinginan yang tetap diwujudkan sepeninggalan dirinya. 

"Hanya ingin keluarganya, anak-anaknya, dan warga MTA menjaga kekompakan, kebersamaan dan persatuan," ucapnya. 

Momen Terakhir

Sebelumnya, Ahmad Sukina bisa berbicara lewat telepon dari putranya, Muhammad Fathin Habibibullah saat dirinya masih menjalani perawatan Di RSUD Dr Moewardi Solo.

Itu menjadi momen terakhir Pimpinan Pusat Majelis Tafsir Al-Qur'an tersebut berbicara dengan keluarganya. 

"Beliau dirawat di ICU, keluarga terbatas untuk komunikasi. Jadi kami berkomunikasi dengan dokter untuk meng-update informasi," kata Fathin, Kamis (25/2/2021).

"Saat sakaratul maut, kami (keluarga) bisa berkomunikasi beliau melalui telepon," tambahnya.

Keluarga, sambung Fathin, hanya bisa menghubungi tim dokter yang menangani kesembuhan Sukina.

Kemudian, mereka memperbolehkan keluarga untuk berbincang dengan Sukina. 

"Kami bisa berbicara di telinga bapak. Kami mendoakannya," ujarnya. 

Fathin mengungkapkan hubungannya dengan Sukina semakin erat menjelang meninggalnya sang ayah. 

"Bagaimanapun juga di saat terakhir, bapak cukup dekat," ungkap dia.

"Membicarakan hal-hal pribadi, privat yang mana bapak sharing-kan dengan saya," tambahnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved