Berita Klaten Terbaru
Teka-teki Carik Serenan Klaten Terjun ke Bengawan Solo : Ditemukan Jadi Mayat, Ada Lembaran Uang
Di balik terjunnya Sekretaris Desa atau Carik Serenan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, SW ke Bengawan Solo masih menyisakan misteri.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Di balik terjunnya Sekretaris Desa atau Carik Serenan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, SW ke Bengawan Solo masih menyisakan misteri.
Lantas apa penyebab pria 56 tahun itu loncat ke sungai terpanjang di Pulau Jawa?
Jenazah tersebut ditemukan di Sungai Bengwan Solo, Kelurahan Pucang Sawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Senin (1/3/2021).
Penemuan jenazah Carik SW tersebut dibenarkan Camat Juwiring, Herlambang Joko Santoso.
"Benar, jenazah ditemukan di sungai Bengawan Solo, tepatnya di Pucangsawit, Jebres, Solo, tadi sore pukul 15.30 WIB," kata Herlambang, kepada TribunSolo.com, Senin (1/3/2021).
Herlambang memastikan jenazah itu adalah SW.
Hal itu terlihat dari kartu identitas yang sama dari Sekdes Serenan.
Termasuk di dalam dompet ada lembaran uang mulai Rp 50 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5 ribu hingga receh Rp 2 ribuan.
"Identitas, cocok dengan pak carik, mulai dari dompet KTP, SIM dan sebagainnya," papar dia.
Baca juga: Penyebab Sosialita Bunuh Diri Lompat dari Apartemen Bersama Bayinya, Pacar Tak Mau Menikahi
Dia mengatakan, saat ini jenazah SW dibawa ke RSDM Solo untuk dilakukan visum.
Setelah itu, jenazah akan diserahkan tim SAR Solo ke keluargannya untuk dimakamkan keluarga di Makam Dukuh Badran di Desa Serenan.
"Kami masih menunggu jenazah tiba, diperkirakan jenazah akan dimakamkan malam ini sekitar pukul 20.00 WIB atau pukul 21.00 WIB," kata Herlambang.
Herlambang Joko Santoso, mengaku kaget mendengar peristiwa ini, sehingga tidak menyangka SW akan melakukan hal seperti ini.
Pasalnya, SW dikenal dia bukan sebagai pribadi yang murung.
Herlambang mengenal SWsebagai pria yang humoris dan pekerja keras.
Herlambang mengungkapkan sosok Sekdes ini mempunyai jiwa kemasyarakatan yang luar biasa.
"Dia orangnya kerjannya cekatan, humoris, kemasyarakatan luar biasa," ucap dia.
Meskipun begitu, Herlambang juga mengenal SW sebagai pribadi yang cukup tertutup.
SW, kata dia, tak pernah menceritakan punya masalah.
"Tidak pernah curhat, orangnya memang tertutup. Dia pekerja keras, tapi kita enggak tahu kalau dia punya masalah," akunya.
"Kita kaget, panik, terutama rekan perangkat desa mendengar berita itu," tambahnya.
Warga Gempar
Sebelumnya, Warga Solo digegerkan dengan penemuan mayat di Sungai Bengawan Solo kawasan Kelurahan Pucang Sawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Senin (1/3/2021).
Jenazah tersebut diduga adalah sosok Sekdes atau Carik Desa Serenan yang menghilang dan meninggalkan motornya di Sukoharjo.
Dari penemuan mayat tersebut ditemukan KTP dengan nama SW.
Baca juga: Beredar Identitas Orang yang Diduga Lompat ke Sungai Bengawan Solo di Whatsapp, Ini Jawaban Camat
Baca juga: Misteri Motor Plat Merah AD 6762 XL di Tepi Bengawan Solo, Pengendaranya Diduga Lompat ke Sungai
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, jenazah tersebut tampak mengenakan jaket dan celana warna gelap.
Di dalam pakaian korban ditemukan sejumlah kartu identitas, diantaranya kartu tanda penduduk (KTP), Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu NPWP.
Selain itu, sejumlah lembar kertas juga ditemukan di pakaian korban.
Koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta, Arief Sugiarto membenarkan hal tersebut.
"Memang benar ada penemuan mayat," kata Arief.
Pelat Merah
Sebelumnya, motor plat merah Suzuki Shooter AD 6762 XL menjadi perhatian masyarakat yang tengah berada di jembatan Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Pasalnya, motor tersebut terparkir bertepatan dengan laporan orang yang terjun ke Sungai Bengawan Solo dari jembatan tersebut.
Saat ditelusuri, tidak ada masyarakat yang mengakui membawa motor tersebut.
Petugas kemudian memeriksa identitas kendaraan tersebut yang dicurigai dikendarai oleh orang yang terjun ke sungai Bengawan Solo itu.
Camat Grogol, Bagas Windaryatmo mengatakan, jika motor tersebut merupakan motor dinas Perangkat Desa di Kabupaten Klaten.
"Ternyata setelah dilacak motor itu milik Sekdes Serenan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten," ujarnya kepada TribunSolo.com, Minggu (28/2/2021).
Namun demikian, dia belum bisa memastikan siapa orang yang lompat dari jembatan Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo pada siang ini sekitar pukul 12.15 WIB.
"Untuk sementara baru kami cara data-datanya," katanya.
Pihaknya juga sudah menyiapkan posko-posko pencarian di kantor desa pondok.
Saat ini berbagai relawan dari SAR Sukoharjo, relawan, tagana sudah berkumpul dan sudah mengupayakan pencarian.
"Saat ini masih terus dilakukan pencarian," katanya.
Sebelumnya, seseorang yang belum diketahui identitasnya diduga terjun ke Sungai Bengawan Solo, tepatnya di jembatan Desa Pondok, Grogol, Sukoharjo.
Kesaksian Pemancing
Akibat peristiwa ini, jembatan di Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, dipenuhi warga sekitar dan pelintas, Minggu (28/2/2021).
Seorang pria, diduga bunuh diri dengan sengaja menceburkan diri ke Sungai Bengawan Solo.
Seorang pemancing, bernama Dodon Fitriansah (24), mengaku melihat peristiwa itu.
Warga Desa Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo itu melihat seseorang yang diduga melakukan aksi bunuh diri.
Saat ditanyai tim SAR, dia mengatakan melihat orang yang melompat dari atas jembatan.
"Kronologi saya mulai mancing sekitar jam 9 pagi. Tau-tau jam 12 lebih dikit ada orang melompat dari atas jembatan. Orange (korban) enggak tau pak, taune saya dari bawah jembatan dia jatuh." kata Dodon dalam rekaman itu.Orang tersebut melompat dari jembatan ke aliran Sungai Bengawan Solo.
Salah satu relawan SAR Sukoharjo, Muklis membenarkan hal itu.
"Iya, lompat dari jembatan Pondok," ucapnya.

Menanggapi laporan itu, tim SAR langsung melakukan apel dan mulai melakukan operasi pencarian korban.
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, di lokasi kejadian satu unit sepeda motor Suzuki Shooter dengan nomor polisi AD 6762 XL.
Selain itu juga ditemukan jaket berwarna hitam merah yang diduga milik korban.