Berita Solo Terbaru
Bagai Kena Petir di Siang Bolong, Warga Pasrah Tergusur Rel Layang Joglo Solo : Saya Pulang ke Desa
Sejumlah warga di bantaran perlintasan rel kereta api relasi Solo-Semarang hanya bisa pasrah.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sejumlah warga di bantaran perlintasan rel kereta api relasi Solo-Semarang hanya bisa pasrah.
Hunian mereka akan terdampak pembangunan rel elevasi atau rel layang Palang Joglo.
Untuk diketahui, hunian mulai dari Stasiun Solo Balapan hingga Simpang Tujuh Palang Joglo akan terkena relokasi.
Suripto menjadi satu diantaranya. Ia sudah tinggal di huniannya seluas 6 meter x 4 meter selama puluhan tahun.
Baca juga: Ratusan Rumah di 4 Kelurahan Bakal Digusur, Jelang Proyek Prestisius Rel Layang Joglo Solo
Baca juga: Dikunjungi Menteri Perhubungan, Gibran Ingin Pembangunan Proyek Palang Joglo Solo Segera Dikebut
Hunian itu ditempatinya bersama keluarganya. Suripto bahkan punya lahan ternak ayam di utara huniannya.
"Saya tinggal di sini bersama keluarga saya. 2 anak saya, 2 cucu, dan istrinya," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (3/3/2021).
Hunian Suripto berdiri di atas lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan dirinya membayar PBB sebesar Rp 20 ribu per tahunnya.
"Di sini, saya cuma nunut saja. Bukan saya yang punya. Kalau besok direlokasi, tidak masalah," ujarnya.
Suripto mengungkapkan dirinya sudah mempunyai rencana apabila huniannya benar - benar kena relokasi.
"Saya akan pulang ke desa di Purwantoro," ungkapnya.
Ratusan Rumah Tergusur
Ratusan rumah warga di Kecamatan Banjarsari, Kota Bakal terdampak proyek prestisius rel layang.
Proyek itu akan dilakukan di sepanjang perlintasan kereta api mulai dari Solo Balapan hingga kawasan simpang tujuh Palang Joglo.
Kabag Pemerintahan Umum Setda Kota Solo, Hendro Pramono mengatakan, sampai saat ini masih memastikan jumlah hunian dan lahan terdampak pembangunan tersebut.