Berita Solo Terbaru
Menag Yaqut Ungkap Pesan dari Jokowi, Soal Pembangunan Masjid Hadiah dari Pengeran Arab di Solo
Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata menitipkan pesan ke Menteri Agama Yoqut Cholil Qoumas.esan itu berkaitan pembangunan miniatur Masjid.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata menitipkan pesan ke Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Pesan itu berkaitan pembangunan miniatur Masjid Syeikh Zayed Grand Mosque Abu Dhabi Uni Emirat Arab.
Pembangunan tersebut dilakukan di lahan eks Depo Pertamina, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Baca juga: Ditanya Jokowi Hadir Peletakan Batu Pertama Masjid Hadiah Pangeran Arab, Gibran : Tanya Pak Presiden
Baca juga: Megahnya Masjid Pangeran Arab untuk Jokowi, Jadi Salah Satu Masjid Termahal di Indonesia?
Tahap awal pembangunan tersebut, yakni ground breaking atau peletakan batu pertama dilakukan, Sabtu (6/3/2021).
"Besok itu ground breaking, supaya ground breaking ini dipastikan bisa dikawal sampai selesai untuk masjid yang diinginkan pemerintah UEA," kata Yaqut, Jumat (5/3/2021).
"Karena ini sumbangan pemerintah UEA. Untuk dipastikan pembangunannya," tambahnya.
Masjid Megah
Kota Solo akan segera punya masjid megah di kawasan Gilingan.
Masjid itu adalah hadiah dari Pangeran Uni Emirat Arab, Syeikh Zayed kepada Presiden RI, Joko Widodo.
Untuk mewujudkan masjid hadiah Pangeran UEA untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu, pihak UEA telah berkomitmen untuk menyediakan dana tak terbatas.
Baca juga: 4 Fakta Masjid Pangeran Arab untuk Jokowi di Solo : Ditinjau Gibran, Mewah & Tampung 12 Ribu Jemaah
Baca juga: Wow! Tak Hanya Mewah, Masjid Hadiah untuk Jokowi dari Pangeran Arab Bisa Tampung 12.000 Jemaah
Anggaran untuk membangun masjid ini bukan dari APBD/APBN, tetapi hibah atau hadiah dari Pangeran Arab.
Ia hanya mengatakan pemerintah Uni Emirat Arab akan membiayai proses pembangunan.
"Berapa pun biayanya siap," ucapnya.
Pihak Kemenag enggan membocorkan nilai pembangunan masjid, lantaran pihak UEA selaku donatur meminta hal tersebut dirahasiakan.