Berita Solo Terbaru
Ramai Soal Sandbox, Konsep yang Digagas Gibran Agar UMKM Solo Naik Kelas, Seperti Apa Jadinya?
Gerakan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memang tidak ada habisnya.Setelah beberapa waktu lalu meninjau vaksinasi, kini akan ada Sandbox di Solo.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Gerakan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memang tidak ada habisnya.
Setelah beberapa waktu lalu meninjau vaksinasi dan beberapa proyek di Kota Solo.
Kini dia bakal mengagas sebuah konsep yang membuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) naik kelas.
Ekosistem tersebut ke depannya akan dikembangkan dengan komando berada di tangan anak muda.
Pemkot Solo tengah mematangkan langkah-langkah guna menghidupkan ekosistem kewirausahaan.
Salah satunya dengan rencana pembuatan sandbox.
Rencana pembuatan sandbox sudah dibagikan melalui akun Instagram Wali Kota Solo Gibran Rakabuming.
Baca juga: Wishnutama Dulu Manterinya Jokowi, Kini Diundang Gibran untuk Membantu Buat Ruang Kreatif di Solo
Baca juga: Ditanya Jokowi Hadir Peletakan Batu Pertama Masjid Hadiah Pangeran Arab, Gibran : Tanya Pak Presiden
Dalam unggahannya, Gibran menyebut Lokananta menjadi salah satu kandidat lokasi pembuatan sandbox.
Berikut penggalan caption dalam unggahan tersebut :
Butuh sentuhan tangan kreatif untuk mengembangkan Lokananta menjadi pusat ajang inovasi yang menjawab tantangan zaman.
Lokananta yang sudah berumur dengan kondisinya yang memprihatinkan ini tentu bisa disulap menjadi tempat yang segar, dikembangkan menjadi sandbox atau pusat UMKM kreatif.
Nah sebenarnya, apa itu sandbox?
Sandbox merupakan sebuah ruang yang menggelar program untuk membantu para wirausahawan baru dalam mengembangkan ide bisnis, membentuk perusahaan, sampai menawarkan layanan.
Termasuk, saran atas kemasan dan pemasaran sebuah produk supaya laku dan mudah diterima pasar.
Organisasi tersebut bisa menjadi ruang 'mak comblang' antara para wirausahawan muda dengan investor.
Baca juga: Ditanya Jokowi Hadir Peletakan Batu Pertama Masjid Hadiah Pangeran Arab, Gibran : Tanya Pak Presiden
Baca juga: Reaksi Wishnutama saat Serahkan Jabatan Menteri Pariwisata Pada Sandiaga Uno
Ketika mendapatkan investor, para wirausahawan baru akan mempresentasikan ide, inovasi, solusi, dan model bisnis.
Tahapan tersebut biasa dikenal sebagai Demo Days.
Itu menentukan para wirausahawan baru bisa mendapatkan investor atau tidak.
Ide ini bahkan sudah diterapkan sejumlah perusahaan dunia, sebut saja Facebook dan Google guna membentuk ekosistem mereka.
Nah, di manakah sandbox ini bakal diwujudkan di Kota Solo?
Studio rekaman Lokananta di Jalan Ahmad Yani menjadi satu lokasi yang digadang-gadang disulap menjadi sandbox di Kota Solo.
Lokasi tersebut bahkan sudah ditunjau Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka bersama mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama.
Mereka melihat-lihat koleksi dan arsip yang masih tersimpan di Lokananta, mulai piringan hitam hingga studio rekaman.
"Ceritanya ke sini lihat dulu potensinya seperti apa, mungkin bisa dijadikan creative hub, sand box, atau pusat UMKM kreatif. Jadi ini baru lihat dulu," kata Wishnutama, Kamis (4/3/2021).
Meski begitu, Wishnutama tidak menampik Lokananta memiliki potensi untuk disulap menjadi sandbox.
"Kita bisa jadikan sandbox, pusat ajang adu inovasi dan kreativitas, tempat pertemuan investasi," ucap dia.
"(Tapi) ini sudah tua, harus diupgarde disesuaikan dengan zamannya," tambahnya.
Ingin Cepat
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, berjanji akan memutus rantai birokrasi dari hal pengaduan warga.
Bila selama ini warga harus bersusah payah mengadu soal kesulitan yang ditemui sehari-hari, Gibran meminta agar hal itu tak terjadi lagi.
Baca juga: Jadi Wali Kota Solo Sekarang Bertabur Fasilitas, Apakah Akan Ambil Gaji? Gibran : Gaji Urusan Nanti
Caranya, anak sulung Presiden Jokowi ini minta agar semua Kepala Dinas menanggapi keluhan masyarakat lewat akun media sosial.
Gibran meminta kepada semua kepala dinas yang ada di Solo agar membuat akun media sosial.
Akun media sosial tersebut nantinya akan digunakan sebagai kanal aduan masyarakat.
Alasannya, agar aduan masyarakat bisa segera ditangani dengan cepat tanpa harus menunggu seperti sebelumnya.
"Kita penginnya serba cepat. Kalau kemarin instruksi Pak Ganjar waktu pelantikan, seluruh kepala dinas dan kepala daerah harus punya akun media sosial. Jadi akun sosial media ini dijadikan kanal aduan," kata Gibran dikutip dari Kompas.com, Senin (1/3/2021).
Sebelumnya sudah diterapkan kanal aduan khusus bernama Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS).
Namun Gibran menganggap kanal tersebut kurang efektif.
Sebab, keluhan yang dibuat masyarakat melalui layanan itu terkesan masih menggunakan prosedur formal seperti harus ditulis lebih dahulu dan dibaca banyak orang baru ditindaklanjuti.
"Kalau ULAS kan keluhannya ditulis, dibaca banyak orang. Ini kita pengin lebih private dan fast respons," tegas Gibran.
Ia juga akan memastikan bahwa setiap keluhan yang disampaikan masyarakat melalui medsos tersebut akan langsung ditangani.
Gibran pun memberikan contoh belum lama ini ada masyarakat yang mengeluhkan jalan berlubang sehingga menjadi tempat genangan air.
Dengan adanya laporan tersebut, pihaknya langsung turun tangan untuk melakukan perbaikan jalan.
"Kita kemarin sudah mulai. Aduan masyarakat tentang aspal bolong, genang air itu nanti sudah secara fast respons kita tangani semua," ungkapnya.
100 Hari Gibran
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka belum mau buka suara soal program 100 hari bersama Wakilnya Teguh Prakosa.
Padahal, dia sudah resmi dilantik jadi Wali Kota Solo pada Jumat (26/2/2021) lalu.
Ia masih menunggu waktu yang tepat untuk menjabarkan program tersebut.
Baca juga: Disinggung Program 100 Hari, Wali Kota Gibran : Nanti Saja, Kita Selesaikan yang Belum Kelar Dulu
Baca juga: Jadi Wali Kota Solo Sekarang Bertabur Fasilitas, Apakah Akan Ambil Gaji? Gibran : Gaji Urusan Nanti
"Sudah, nanti saja," kata Gibran kepada TribunSolo.com, Minggu (28/2/2021).
Gibran menuturkan dirinya bersama Teguh Prakosa berkomitmen menyelesaikan apa yang belum dirampung kepala daerah terdahulu.
Satu di antaranya, yakni pembangunan proyek rel elevasi atau rel layang di kawasan perlintasan kereta api Simpang Tujuh Palang Joglo.
Baca juga: Hidupkan UMKM, Wali Kota Gibran Mimpi Kembangkan Creative Hub di Solo, Tapi Lokasinya Masih Rahasia
Baca juga: Hari Pertama Ngantor di Balai Kota Solo, Ini Style Gibran : Pakai Baju Dinas hingga Lencana Korpri
"Ini pokoknya, kita selesaikan yang belum - belum dulu," tutur dia.
Lebih lanjut Gibran menjelaskan lokasi-lokasi yang ditinjaunya pasca dilantik sebagai Wali Kota Solo, bakal menjadi prioritas ke depannya.
Diantaranya, Pasar Legi, PLTSa Putri Cempo, dan perlintasan kereta api Simpang Tujuh Palang Joglo.
"Yang saya kunjungi, ya itu yang jadi prioritas. Kita kebut semua," jelasnya.
Hari Pertama Ngantor
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka pertama kali berkantor di Balai Kota Solo, Senin (1/3/2021).
Sosok yang baru beberapa hari dilantik jadi orang nomor satu di Kota Bengawan itu, tiba menggunakan mobil dinas Toyota Innova 2.0 V warna putih bernopol AD 1 A.
Ayah Jan Ethes Srinarendra tersebut tiba di kompleks Balai Kota Solo yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon sekira pukul 07.40 WIB.
Ia tidak diantar istrinya Selvi Ananda dan datang 5 menit setelah Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa tiba.
Baca juga: Jangan Iri, Ini 3 Kelebihan Gibran Putra Jokowi yang Tak Dimiliki Kepala Daerah, Satu-satu Terlihat
Baca juga: Baru 3 Hari Jadi Wali Kota Solo, Gibran Putra Jokowi Didatangi Menhub, Seusai Budi Karya Siapa Lagi?
Gibran nampak mengenakan pakaian dinas harian (PDH) warna keki dengan dilengkapi atribut name tag 'Gibran' dan sejumlah lencana Korpri.
Kemejanya pas dengan tubuhnya, begitu juga celana kekinian bergaya baggy pants yang biasanya digunakan anak-anak muda
Gibran pakai tanda pangkat tiga melati dan tanda jabatan sebagai Wali Kota Solo.
Sepatunya pantofel warna hitam yang dipadukan dengan kaus kaki hitam.
Tampak tangan Gibran tampak menenteng tas berwarna coklat, handphone, dan hand sanitizer di tangan kirinya.
Sementara tangan kanan Gibran membawa botol air mineral mini.
"Selamat pagi," ucap Gibran setibanya di Balai Kota Solo kepada TribunSolo.com.
Masuk ke dalam dan langsung menerima tiga orang tamu sebelum akhirnya bertemu dengan Sekretaris Daerah Kota Solo, Ahyani. (*)