Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Tempat Tidur Arrkan Bayi Tanpa Tempurung Kepala Asal Solo Dilengkapi Lampu 75 Watt, Ini Alasannya

Suhu tubuh bayi tanpa tempurung kepala yakni Muhammad Arrkan Naufal Hidayatullah harus tetap terjaga.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Rahmat Jiwandono
TribunSolo.com/Adi Surya Samodra
Lampu berdaya 75 watt terpasang di atas tempat tidur Muhammad Arrkan Naufal Hidayatullah. 

"Setelah diperbolehkan untuk pulang, rasanya lebih tenang. Kalau di rumah sakit jadi kepikiran terus," kata Ayu kepada TribunSolo.com, Minggu (7/3/2021).

Meski diperbolehkan, dokter rumah sakit menyarankan untuk kontrol seminggu setelahnya demi mengetahui perkembangan Arrkan. 

"Ini sudah satu minggu lebih. Kemarin pas seminggu, kami laporan kemudian ada petugas medis yang datang ke sini," ucap Ayu. 

Baca juga: Ibu Muda Tewas Tersetrum saat Cabut Charger HP, Tinggalkan Bayi yang Baru Sehari Dilahirkan

Petugas medis tersebut mengecek kondisi Arrkan selama tinggal di rumah. 

Pasangan Syarifudin Hidayatullah dan Ayu Endang Pujiati (29) menengok Muhammad Arrkan Naufal Hidayatullah di rumahnya, Sidorejo RT 1 RW 1, Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Minggu (7/3/2021).
Pasangan Syarifudin Hidayatullah dan Ayu Endang Pujiati (29) menengok Muhammad Arrkan Naufal Hidayatullah di rumahnya, Sidorejo RT 1 RW 1, Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Minggu (7/3/2021). (TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)

Sekaligus, mereka mengganti selang oksigen dan membersihkan kotoran di kepala Arrkan. 

Ayu mengungkapkan memang ada perlakuan khusus saat Arrkan tinggal di rumah.  

Kepala Arrkan harus dibalut menggunakan kasa yang sudah diberi cairan Natrium Klorida (NaCl). 

Itupun setiap satu dua jam sekali harus diganti. 

"Kalau keluar nanah, juga harus dibersihkan. Kalau sudah dirasa kering juga harus diganti kasanya," ungkapnya. 

Satu hari, sambung Ayu, dirinya bisa menghabiskan kurang lebih satu kotak atau 15 kain kasa.

Selain itu, Arrkan juga harus tetap menggunakan selang oksigen. 

Ayu dan Syarifudin harus tetap menyediakan stok tabung oksigen.

Setidaknya ada 3 tabung oksigen berkapasitas 2 liter dan 1 tabung berukuran mini disiapkan.  

Satu tabung habis setiap 4 hari sekali. 

"Ini kami menyewa. Satu bulannya Rp 320 ribu. Kalau habis dan mau isi ulang bayar lagi Rp 100 ribu," ucapnya. 

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved