Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Soal Vaksin Astrazeneca Segara Dipakai, Guru Ngaji Jokowi Gus Karim Sebut Ikut MUI

Pemberian vaksin Covid-19 Astrazeneca ke masyarakat Indonesia masih menuai pro dan kontra.Vaksin tersebut adalah vaksin buatan Oxford Inggris.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Ryantono
Gus Karim saat memberikan keterangan pada wartawan. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemberian vaksin Covid-19 Astrazeneca ke masyarakat Indonesia masih menuai pro dan kontra.

Pasalnya, vaksin buatan Oxford Inggris tersebut memanfaatkan kandungan bahan yang berasal dari babi dalam pembuatannya.

Namun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa bahwasannya penggunana vaksin Astrazeneca diperbolehkan.

Baca juga: Guru Ngaji Jokowi Gus Karim - Habib Novel Ikut Vaksinasi Covid-19 di Solo, Kapolri Tinjau Langsung

Baca juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Kunjungi Solo, Ini Momen Ketemu Wali Kota Solo Gibran, Bahas Apa?

Itu tertuang dalam Fatwa Nomor 14 Tahun 2021 tentang Hukum vaksin Covid-19 Produksi Astrazeneca.

Penggunaan Vaksin Astrazeneca ditanggapi tokoh agama sekaligus guru ngaji Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gus Karim.

"Masalah Astrazeneca mengikuti MUI dan mengikuti PW Nahdlatul Ulama Jawa Timur," ucap Gus Karim, Kamis (25/3/2021).

Gus Karim mengatakan, dirinya belum mengetahui bila ada kekhawatiran penggunaan vaksin Astrazeneca.

"Says belum tahu. Insyaallah tidak," katanya.

Baca juga: Dukung Vaksinasi Bersama di Kawasan Pusat Rekreasi Semarang, PLN Jaga Keandalan Pasokan

Menurut Gus Karim, vaksinasi Covid-19 merupakan bentuk ikhtiar memperlambat penyebaran Covid-19.

"Itu supaya kami menghadapi umat dan santri biar lebih percaya dan lebih bebas lagi," ucap dia.

"Mudah - mudahan usaha ini berjalan dengan lancar," tambahnya.

Ikut Vaksin Massal

Sejumlah tokoh agama turut menerima vaksinasi Covid-19 di Pendapi Gede Balai Kota Solo, Kamis (25/3/2021).

Guru ngaji Presiden Jokowi sekaligus Pengasuh Ponpes Al Quraniy Azzayadiy Solo, KH Abdul Karim (Gus Karim) dan Habib Novel Alaydrus masuk dalam daftar tokoh penerima vaksin Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, sasaran vaksinasi hari ini sebanyak 400 penerima vaksin buatan perusahaan China Sinovac.

Baca juga: Siap-siap Guru dan Dosen, Besok Vaksinasi Sasar Tenaga Pendidik di Solo : Baru Disiapkan 300 Dosis

Baca juga: Cerita Tenaga Kesehatan di Solo, Panggil Peserta Vaksinasi Covid-19, Ternyata Pemain Bola Idolanya

"Hari ini vaksinasi tenaga pendidik, dosen, guru, ulama, dan tokoh lintas agama. Jumlahnya 400 penerima," kata Siti.

"Ini akan dilaksanakan dalam satu hari ini," tambahnya.

Terkait tenaga pendidik, khususnya dosen, Siti mengungkapkan masih mendata jumlah pastinya.

"Saya sebetulnya mau zoom meeting dengan perguruan tinggi di Solo, tapi tertunda - tunda terus," ungkap dia.

"Saya ingin mendapatkan data yang benar dan tepat terkait pendidik dari unsur dosen di Solo," imbuhnya.

Baca juga: Pantau Vaksinasi Bagi Jemaah Calon Haji, Bupati Sukoharjo : Setelah Divaksin Semoga Bisa Berangkat

Dengan begitu, Dinas Kesehatan Kota Solo bisa melakukan pemetaan dosen mana yang harus diprioritaskan.

"Siapa yang umurnya 50 tahun lebih menjadi prioritas, kita utamakan. Untuk yang bukan 50 tahun di periode berikutnya," ujarnya.

Siti memperkirakan ada 15 ribu dosen dari 34 perguruan tinggi di Solo yang akan divaksinasi.

"Kiasannya menurut saya sebanyak itu. UNS, misalnya, hampir 4 ribu dosen," tambahnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi meninjau vaksinasi massal yang ada di Pendapi Gede Balai Kota Solo, Kamis (25/3/2021).

Mereka tiba sekira 14.00 WIB dan disambut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Listyo, Luthfi, dan Gibran langsung melakukan peninjauan ke lokasi vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Pemerintah Buka Peluang Revisi UU ITE, Kapolri : Kebebasan Berpendapat Harus Dijamin

Baca juga: Kapolri Usung Tema Presisi, Kapolres Sragen : Penerapannya Tergantung Kondisi Wilayahnya 

"Hari ini peninjauan vaksinasi massal di Solo," kata Listyo.

"Hari ini kurang lebih 400 penerima vaksin terdiri tenaga pendidik, meliputi dosen perguruan tinggi serta tokoh lintas agama," tambahnya.

Ya, sejumlah tokoh lintas agama turut divaksinasi. Guru ngaji Presiden Jokowi, Gus Karim menjadi satu diantaranya.

Saat pemberian vaksin, Listyo, Luthfi, dan Gibran menemani Gus Karim di atas panggung yang telah disediakan.

"Rata-rata antusias melaksanakan kegiatan vaksinasi. Ke depan vaksinasi semakin lancar," ujar Listyo.

Baca juga: Tabrak Lari Overpass Manahan, Keluarga Korban Berharap Ini ke Kapolri Baru: Pelaku Segera Terungkap

"Upaya pemerintah pusat membentuk masyarakat yang kebal atau herd imunity," imbuhnya.

Listyo mengingatkan para penerima vaksin harus tetap menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan, termasuk memakai masker.

"Mudah - mudah vaksinasi Kota Solo segera tuntas," ujarnya.

Kapolri Jamin Kebebasan Berpendapat

Pemerintah pusat membuka peluang untuk merevisi UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). 

Hal itu terungkap dalam rapat pimpinan TNI-Polri yang dipimpin Presiden Joko Widodo, Senin (15/2/2021). 

Baca juga: Pembelaan Penjual Soto yang Digugat RS Mata Solo dengan UU ITE, Sebut Gugatan UU ITE Keliru

Baca juga: Kabar Terbaru Pelaku Fetish Kain Jarik yang Sempat Viral, Dijerat Pasal Berlapis Pencabulan & UU ITE

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan revisi dilakukan untuk menjamin kebebasan berpendapat. 

"Presiden mengingatkan kebebasan berpendapat harus dihormati," jelas dia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/2/2021). 

Sigit meminta Polri menerapkan pasal-pasal UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) untuk memberikan rasa keadilan dan menghindari kriminalisasi dengan penggunaan pasal-pasal karet.

"Khusus untuk Polri agar sengketa dalam menerapkan pasal-pasal dalam UU ITE dalam rangka memberikan rasa keadilan dengan langkah mengedepankan edukasi dan langkah persuasif melalui mediasi maupun restorative justice." kata Sigit.

Sehingga dapat menghindari kriminalisasi dengan penggunaan pasal-pasal karet untuk menjamin ruang digital Indonesia agar tetap bersih, sehat, beretika, dan produktif.

Berikutnya, Polri-TNI diminta melindungi iklim usaha dan iklim investasi yang kondusif.

Kemudian, menghormati HAM, menjunjung tinggi demokrasi, dan memberikan rasa keadilan kepada masyarakat.

Sementara itu, yang berkaitan dengan penanganan pandemi, TNI dan Polri diminta secara aktif mendisiplinkan 3M, mendukung 3T, dan PPKM skala mikro.

"Mendukung pelaksanakaan vaksinasi massal untuk menghasilkan herd immunity. TNI-Polri berperan dalam kelancaran proses distribusi, pengamanan vaksin, termasuk vaksinator," ujar Sigit.

Sigit mengatakan, Jokowi pun meminta TNI dan Polri menjaga profesionalitas dan sinergitas antara kedua lembaga.

TNI dan Polri, menurut Sigit, dikatakan Jokowi merupakan penjaga kekuatan dan inovasi bangsa menuju Indonesia maju. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapolri Sebut Presiden Ingin Penerapan UU ITE Hindari Kriminalisasi dengan Pasal Karet"

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved