Bukan Orang Sembarangan, Sosok Pemasok Senjata ke Penyerang Mabes Polri: ZA Harus Punya KTA Perbakin
Sosok penjual airgun kepada ZA, penyerang Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) beberapa waktu lalu akhirnya terungkap.
TRIBUNSOLO.COM - Sosok penjual airgun kepada ZA, penyerang Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) beberapa waktu lalu akhirnya terungkap.
Dia adalah MK, yang merupakan mantan narapidana kasus terorisme.
Dia pernah menyerahkan diri ke polisi pada 2010 setelah diduga terlibat dalam pelatihan teroris di Bukit Jalin, Jantho, Aceh Besar.
"Benar, MK mantan narapidana teroris. Alumni Jalin," kata Yudi Zulfahri yang juga mantan terpidana kasus terorisme untuk kasus yang sama, saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (3/4/2021).
Baca juga: Kronologi Penangkapan Petani oleh Densus 88 di Prambanan Klaten: Ditangkap Saat Matahari Terbit
Baca juga: Cerita Istri Terduga Teroris Terlilit Utang Didengar Jokowi, Hati Presiden Tersentuh & Beri Santunan
Yudhi, kini merupakan Direktur Yayasan Jalin Perdamaian yang bergerak dalam deradikalisasi eks narapidana kasus terorisme, membenarkan MK punya bisnis penjualan airgun.
Menurut Yudhi, bisnis itu berjalan secara resmi dan punya laman daring sehingga bisa dipesan bebas.
Setiap pembeli airgun dari MK, disebut Yudhi, harus memperlihatkan Kartu Tanda Kependudukan (KTP) dan kartu tanda keanggotaan Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin).
Hanya saja, Yudhi tidak tahu usaha yang dijalankan MK terdaftar di Perbakin atau tidak.
Sebagai sesama mantan terpidana kasus terorisme, Yudhi mengaku masih sering berkomunikasi dengan MK.
Baca juga: Sosok Terduga Teroris Warga Tulung Klaten, Kades : Dikenal Seorang Pendakwah, Berpendidikan Tinggi
Baca juga: Istri Terduga Teroris di Klaten Sempat Tak Tahu Suaminya Ditangkap : Pulang ke Rumah Ada Densus 88
Dia pun menilai MK sudah tidak punya pemikiran radikal lagi. Bahkan MK disebut selalu hadir dalam kegiatan deradikalisasi yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
"MK sudah meninggalkan paham radikalisme, Saya tidak yakin MK terlibat dalam jaringan terorisme, karena kami sering berdiskusi. Sudah jauhlah dari kata radikalisme itu," kata Yudhi.
Baca juga: Kesaksian Keluarga di Ceper Klaten : Begini Cara Densus 88 Tangkap HS Terduga Teroris saat Pagi Buta
Baca juga: Ini Sosok 7 Orang Terduga Teroris di Jateng-DIY, yang Ditangkap Densus 88 Hanya dalam Waktu Sehari
MK sudah ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri di Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, pada Kamis (1/4/2021). Kini dia berada di Jakarta untuk menjalani pemeriksaan.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen (Pol) Argo Yuwono juga membenarkan hal tersebut.
Sebagai informasi, senjata airgun kaliber 45 milimeter yang dibeli ZA dari MK dipakai saat menyerang Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021).
Baca juga: Kesaksian Keluarga di Ceper Klaten : Begini Cara Densus 88 Tangkap HS Terduga Teroris saat Pagi Buta