Menjadi Buronan Densus 88, Seorang Terduga Teroris Menyerahkan Diri ke Kantor Polsek
Buronan Densus 88 menyerahkan diri ke Polsek Metro Setiabudi pada Jumat dini hari setelah sebelumnya dicurigai terlibat dalam sejumlah kasus
TRIBUNSOLO.COM - Seorang buronan Densus 88 menyerahkan diri ke Polsek Metro Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Jumat (9/4/2021) dini hari.
Buronan tersebut merupakan seorang terduga teroris yang bernama Nauval Farisi.
Atas hal itu Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Aziz Adriansyah membenarkan.
Dia diketahui menjadi buronan Densus 88 Antiteror Polri terkait tindak pidana teroris di Jakarta dan sekitarnya.
"Iya benar (terduga teroris menyerahkan diri ke Polsek Metro Setiabudi)," kata Aziz saat dikonfirmasi, Jumat (8/4/2021).
Baca juga: Pria Penjual Senjata ke ZA yang Dibekuk Densus 88 di Banda Aceh, Miliki 23 Pucuk Senjata Airgun
Baca juga: Istri Terduga Teroris di Klaten Sempat Tak Tahu Suaminya Ditangkap : Pulang ke Rumah Ada Densus 88
Aziz juga membenarkan bahwa pelaku menyerahkan diri pada dini hari tadi.
"Iya benar (menyerahkan diri) dini hari tadi," ujar dia.
Namun, Aziz masih enggan membeberkan lebih lanjut kronologi Nauval Farisi menyerahkan diri ke Polsek Metro Setiabudi.
Rencananya, pihaknya akan menginformasikan lebih rinci terkait penyerahan diri terduga teroris Nauval Farisi.
Sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Polri menetapkan 3 orang sebagai buron lantaran diduga terlibat kelompok aksi tindak pidana terorisme di daerah Jakarta-Bekasi.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan membenarkan ada tiga terduga teroris yang telah masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh Densus 88 Antireror Polri.
"Saya mengatakan bahwa 3 DPO itu benar adalah DPO Densus 88," kata Ahmad saat dikonfirmasi, Rabu (7/4/2021).
Lebih lanjut, Ahmad juga membenarkan ketiganya terlibat dalam dugaan tindak pidana terorisme kelompok yang ditangkap di Jakarta-Bekasi.
"Pokoknya terkait dengan laporan polisi, terkait dengan terorisme karena Densus 88 yang mengatakan. Nanti perannya kita update lagi," tukas dia.
Adapun ketiga buronan tersebut berna Arief Rahman Hakim (54), Nouval Farisi (36), dan Yusuf Iskandar alias Jerry (48). Mereka diketahui berdomisili di Jakarta Selatan.
Berdasarkan informasi yang beredar, pelaku merupakan simpastisan FPI.
Mereka diduga turut bersama-sama merencanakan dan terlibat dalam pembuatan bom dan perencanaan penyerangan personel TNI-Polri.
Pria Penjual Senjata ke ZA yang Dibekuk Densus 88 di Banda Aceh, Miliki 23 Pucuk Senjata Airgun
Sebelumnya, Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri membekuk Muchsin Kamal alias Imam Muda di Jalan Syiah Kuala, Banda Aceh, Kamis (1/4/2021).
Pasalnya, pria tersebut merupakan penjual senjata jenis airgun yang digunakan ZA (25), pelaku penyerangan di Mabes Polri, Jakarta beberapa waktu lalu.
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy, yang dikonfirmasi Serambinews.com, siang hari ini membenarkan penangkapan tersebut.
Baca juga: Kagetnya Istri Terduga Teroris di Klaten, Pulang Gotong Royong, Rumah Digeledah Densus 88
"Iya, ditangkap Kamis di Jalan Syiah Kuala, Banda Aceh," kata Winardy.
Dan pagi tadi, katanya, tersangka langsung diterbangkan ke Jakarta.
"Langsung dibawa ke Jakarta, barang buktinya juga sudah diamankan semuanya ke Mabes," kata Winardy.
Serambinews.com juga sempat menanyakan apakah tersangka ada kaitan dengan pelatihan militer di Jalin, Jantho beberapa waktu lalu? Winardy menyebutkan, belum mengetahui informasi terkait itu.
"Informasi itu nggak dikasih Densus ke kita. Informasi yang kita terima dia cuma jual senjata ke ZA aja," katanya.
Winardy menyebutkan, ada 23 pucuk senjata airgun yang diamankan dari tersangka dan langsung diboyong ke Jakarta bersama tersangka.
Baca juga: Paska Bom Makassar dan Penyerangan Mabes Polri, Sejumlah Terduga Teroris Ditangkap, Tiga di Klaten
"Ada BB 23 item, senjata yang kayak dipegang ZA itu, ada 23 pucuk air gun, berbagai macam merk," pungkas Kombes Winardy.
Seperti diketahui Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap penjual senjata jenis airgun yang digunakan ZA (25), pelaku penyerangan di Mabes Polri, Jakarta.

Tersangka yakni Muchsin Kamal alias Imam muda ditangkap di Syiah Kuala, Banda Aceh.
Berdasarkan keterangan, ZA membeli airgun lewat Muchsin Kamal secara daring (online).
Menurut Argo, tersangka Muchsin akan tiba di Jakarta sore ini.
Sebelumnya, Polri mengonfirmasi bahwa jenis senjata yang digunakan ZA saat melakukan aksi teror di Mabes Polri yakni airgun berkaliber 4,5 milimeter.
Berdasarkan kronologi yang disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, pelaku masuk ke area Mabes Polri melalui pintu belakang.
Kemudian berjalan mengarah ke pos penjagaan gerbang utama.
"Yang bersangkutan kemudian menanyakan di mana keberadaan kantor pos," ujar Sigit, saat memberikan keterangan, Rabu malam.
Baca juga: Analisa Sofyan Tsauri Terkait Sosok ZA Pelaku Teror di Mabes Polri, Ungkap Makna Isi Surat Wasiat
Setelah ditunjukkan arah menuju kantor pos, ZA lantas pergi meninggalkan pos penjagaan.
Namun, ZA kembali dan menyerang polisi di pos jaga.
"Yang bersangkutan menembak sebanyak enam kali. Dua kali ke anggota di dalam pos, dua yang ada di luar, kemudian menembak lagi ke anggota yang ada di belakangnya," ucap Sigit.
Aksi teror ini terjadi tak lama setelah Polri menangkap sejumlah terduga teroris, pasca-peristiwa bom bunuh diri di Makassar, pada Minggu (28/3/2021).
Menurut Polri, pelaku bom bunuh diri merupakan anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi ke ISIS. Sementara, pelaku penyerangan di Mabes Polri diduga merupakan simpatisan ISIS.
(Serambinews.com/Subur Dani)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Penjual Senjata ke ZA yang Dibekuk Densus 88 di Banda Aceh Miliki 23 Pucuk Senjata Airgun