Cerita Otobus di Sleman, Sudah Terpukul Pandemi Covid-19, Kini Ditambah Aturan Larangan Mudik
Perusahaan bus sangat terdampak pandemi, apalagi sekarang ditambah larangan mudik, dirasa menyulitkan, bahkan berpengaruh sangat signifikan.
Ia berharap, COVID-19 ini segera berakhir.
Pasalnya, sejak dihantam pandemi, bisnis pariwisata termasuk hotel dan restoran kondisinya memprihatinkan.
Bahkan, hingga kini masih sepi.
"Kondisinya sekarang masih sepi. Belum bagus. Buka bersama (ramadan) juga belum ramai, karena kan ada pembatasan saat bergerombol. Jadi, hotel dan resto masih prihatin," ungkap Joko.

Perhimpunan Hotel dan Restoran di Kabupaten Sleman memiliki 120 anggota.
Menurut Joko, hampir semuanya sudah buka dan menerapkan protokol kesehatan.
Meskipun mudik dilarang, pihkanya tetap optimis, pasca lebaran nanti akan ada kenaikan okupansi meskipun tipis.
Ia memperkirakan kenaikan okupansi setelah tanggal 17 Mei berkisar antara 10 - 15 persen.
Hal itu seiring program vaksinasi yang sekarang terus digalakkan oleh Pemerintah. (*)