Berita Karanganyar Terbaru
Di Usia 85 Tahun, Arjosimin dan Tukiyem Bertahan Hidup Membuat Batu Bata, Per Keping Laku Rp 250
Kisah Arjosimin dan Tukiyem, Pasutri lansia asal Dusun Pengin, Desa Macanan, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar ini membuat batu bata untuk hidup.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Kehidupan masa tua pasangan lansia Arjosimin (85) dan Tukiyem (70) ini mestinya membuka mata banyak orang untuk banyak bersyukur.
Pasutri lansia asal Dusun Pengin, Desa Macanan, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar ini tak mengeluh dengan keadaan.
Baca juga: Viral Kisah Pasang Surut Kehidupan Suami Istri, Dulu Kerja di Hotel Kini Jualan Es Cincau Keliling
Di masa tuanya, mereka masih bekerja keras dengan satu-satunya keterampilan yang mereka miliki, demi bertahan hidup.
Bukan meminta-minta, tapi melakoni pekerjaan berat membuat batu bata.
Walaupun secara fisik mereka telah renta, namun api semangat mereka tetap terlihat menyala.
Senin (3/5/2021), TribunSolo.com berkunjung ke rumah mereka yang telah terlihat mulai rapuh termakan usia. .
Arjosimin bercerita bahwa dirinya telah mulai bekerja membuat batu bata sedari usia muda.
"Saya sudah lupa sejak tahun berapa, tapi sedari muda saya sudah akrab dengan kegiatan membuat batu bata seperti saat ini," katanya.
Saat ini, dalam sehari setidaknya ada 200 batu bata yang bisa dibuatnya berdua bersama istri.
"Kami kalau menjual setidaknya minimal seribu keping batu bata," terangnya.
Tiap keping bata itu, hanya laku Rp 250.
Jauh lebih murah dari harga pasaran, sekitar Rp 1000 per buahnya.
Itu artinya, setiap hari mereka mendapatkan uang Rp 50 Ribu bila terjual semua.
"Untung hanya tipis, setidaknya bisa mengisi kegiatan sehari-hari," ungkapnya.