Berita Klaten Terbaru
Ramuan Bikinan Pak Guru Juriono, Jadi Kenangan Warga Belang Wetan Klaten, Diberi Tiap Idul Adha
Warga Desa Belang Wetan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten begitu kehilangan sosok Ustaz Juriono.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Adi Surya Samodra
Melalui sekelumit momen kematian Khadisin yang disajikan Allah SWT kepada masyarakat. KH Marzuki mengajak kepada masyarakat untuk senantiasa menebar kebaikan di mana pun berada dan kapan pun saja.
Ajal dalam episode hidup manusia hanya Tuhan yang tahu. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk senantiasa beramal saleh, menebar kebaikan, dan meniatkan segala tindak tanduk dalam hidup sebagai representasi lain ibadah kepada Tuhan.
"Mas Khadisin nyata ceto welo-welo husnul khotimah, laiyo begitu enak. Kita harus ibadah dengan segala bentuk ibadah dan macamnya. Kita enggak saklek. Kerja diniati karena Allah ya itu ibadah juga. Mati dalam keadaan kerja. Banser mati dalam keadaan jaga keamanan semua mati dalam ibadah,"
Baca juga: Viral Foto Anggota Banser Meninggal saat Jadi Imam Salat Witir di Jombang, Ini Doa Gus Syafiq
Lalu, bagaimana sosok Khadisin?

Ketua Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jombang Zulfikar Damam Ikhwanto mengatakan, sosok Khadisin sama seperti anggota Ansor atau Banser lainnya.
Dia memiliki peran dalam menghidupkan fungsi keagamaan Islam Rahmatan Lillalamin khas amaliyah Nahdlatul Ulama (NU) ditengah masyarakat yang berada di dekat tempat tinggalnya.
Usia anggota yang terbilang matang, kerap menjadikan para anggota atau kader Ansor dan Banser mendapat tempat khusus di tengah masyarakat dengan menyandang sebutan tokoh atau pemuka agama.
"Ya menjadi aktivis di masjid, di langgar, di musala wilayah, atau di rumahnya masing-masing. Biasanya begitu," ujar Gus Antok, sapaan akrabnya, saat dihubungi TribunJatim.com, Minggu (18/4/2021).
Sosok Khadisin sebagai kader Ansor dan Banser memang dikenal loyal.
Pria berkumis itu menjabat sebagai anggota Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Banser Mojoagung, Jombang.
Perangainya yang supel, ramah dan mudah akrab dengan banyak orang. Membuat sosok Khadisin begitu dekat bagi rekan sesama organisasi.
Khadisin, ungkap Gus Antok, adalah kader sekaligus sahabat yang tak pernah pilih-pilih dalam menjalankan tugas.
Kendati usianya terbilang senior, Khadisin selalu siap sedia dalam mengemban amanat tugas organisasi.
"Beliau enggak ada kata 'tidak siap', gitu ya. Salawatan, siap. nge-PAM untuk pengamanan juga siap. Bahkan jaga Kantor PCNU yang ada di Mojoagung itu pun siap," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Masya Allah Pria Ini Wafat Saat Imami Sholat, Ambruk Sebelum Sujud, Kyai Terharu: Saya Kalah Derajat,