Insiden di Kedung Ombo Boyolali
Total Penumpang Perahu Terbalik di Kedung Ombo Ada 20 Orang, 9 Orang Belum Diketahui Keberadaanya
Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond mengungkapkan, sebelumnya sempat beredar ada 16 orang, tetapi yang benar adalah 20 orang wisatawan.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Saat itu pemerintah pusat ingin membangun waduk baru di Provinsi Jawa Tengah untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkekuatan 22,5 Megawatt (MW).
Tujuannya untuk bisa mengairi 70 hektare sawah di sekitarnya.
Dana pembangunan waduk bersumber dari tiga unsur seperti Bank Dunia sebesar 156 juta US Dollar, 25,2 juta US Dollar dari Bank Exim Jepang, dan APBN.
Butuh waktu empat tahun untuk menyelesaikan waduk, tepatnya pada 1989 lalu.
Waduk sendiri mulai dialiri air pada 14 Januari 1989.
Luas Waduk Kedung Ombo mencapai 6.576 hektare, rinciannya untuk wilayah perairan 2.830 hektare, lahan daratan 3.746 hektare.
Setidaknya ada 37 desa, tujuh kecamatan di tiga kabupaten tersebut yang harus rela ditenggelamkan supaya pembangunan waduk terwujud.
Sebanyak 5.628 keluarga kehilangan tempat tinggalnya akibat pembangunan waduk ini.
Pada 18 Mei 1981, Presiden Soeharto meresmikan Waduk Kedung Ombo. (*)