Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Insiden di Kedung Ombo Boyolali

Fakta Waduk Kedung Ombo: Ternyata Ada Sebuah Makam Mengapung di Tengah Waduk, Makam Siapa?

Ada fakta terkait Waduk Kedung Ombo. Bila Anda berwisata ke sana, akan menemui sebuah bangunan kecil mengapung yang ternyat adalah makam orang kesohor

Editor: Hanang Yuwono
(KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)
Makam Nyi Ageng Serang berada di tengah Waduk Kedung Ombo (WKO), Sabtu (7/7/2018). 

Menurut warga yang tinggal di sekitar WKO, Harwito, akses masuk ke makam tersebut bisa melalui Sragen, Boyolali maupun Grobogan. Alasannya, makam Nyi Ageng Serang berada di tiga wilayah tersebut.

Wisatawan yang ingin berziarah ke makam Nyi Ageng Serang dari Sragen bisa malalui Dusun Bonolayar, Sumber Lawang.

"Nyi Ageng Serang merupakan keturunan Keraton Mataram Yogyakarta. Dia dulu menyebarkan agama Islam. Berkembang di Sragen, Boyolali dan Grobogan," kata Harwito ditemui Sabtu (7/7/2018), sebagaimana dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com dalam artikel berjudul Wisata Religi Makam Nyi Ageng Serang di Tengah Waduk Kedung Ombo.

Nyi Ageng Serang wafat sekitar tahun 1828 dan dimakamkan di kawasan tersebut.

Namun karena ada proyek pembangunan WKO, makam Nyi Ageng Serang kemudian dipindahkan ke Yogyakarta.

Meskipun telah dipindah masih banyak wisatawan yang datang untuk berziarah ke makam tersebut.

Tidak hanya pada siang hari, namun ada beberapa wisatawan yang datang berziarah pada waktu malam hari.

"Setiap Sura dan Muharram makam Nyi Ageng Serang ramai dikunjungi wisatawan yang ingin berziarah. Di sana mereka melakukan tirakatan dan berdoa," kata Ketua RT 027 Dusun Bonolayar, Kecamatan Sumber Lawang, Sragen.

Wisatawan yang datang berziarah tidak dipungut biaya.

Tetapi mereka memberikan uang secara suka rela kepada pemilik perahu yang telah mengantarkannya ke makam Nyi Ageng Serang.

"Sekitar dua tahun lalu ada rombongan wisatawan dari Belanda sekitar 12 orang. Mereka ingin berziarah ke makam Nyi Ageng Serang melalui Dusun Bonolayar, Sragen," kata warga lain, Nur Yanto (25).

Rombongan wisatawan dari Belanda tersebut tiba di makam Nyi Ageng Serang pada siang hari.

Mereka berada di makam tersebut sekitar dua jam.

"Wisatawan mancanegara yang ke sini rata-rata bisa berbahasa Indonesia. Jadi, tidak membuat kita merasa kesulitan ketika mengantar mereka menuju ke makam," kata Yanto.

Pesona Warung Apung Kedung Ombo yang Buat Wisatawan Ramai Berdatangan, Baru Kali Ini Berakhir Pilu

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved