Pengakuan Trianto yang Jual Rumah Demi Bantu Palestina: Saya Tak Paham Politik dan Zionis

Pria berusia 47 tahun itu berencana menjual rumahnya yang ada di Banyuwangi, Jatim, untuk membantu warga Palestina.

Editor: Hanang Yuwono
Dok Pribadi Trianto
Tampak depan rumah di Banyuwangi dijual Rp750 juta untuk bantu Palestina. 

TRIBUNSOLO.COM - Kisah warga Indonesia bernama Trianto yang rela menjual rumah demi bantu Palestina menjadi sorotan banyak pihak.

Kini ia banyak mendapat pertanyaan, benarkah motifnya menjual rumah benar-benar ingin membantu Palestina?

Menanggapi hal itu, Trianto jujur alasannya hanya karena kasihan dengan korban kekejaman Israel.

Baca juga: Kasus Covid-19 di RT Kelurahan Rumah Presiden Jokowi di Sumber Solo Bertambah, Kampung Sepi & Sunyi

Baca juga: Wesley Fofana Bek Leicester City Pengibar Bendera Palestina, Pemain Muslim yang Dikenal Rajin Puasa

Dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Trianto adalah warga asal Klaten, Jawa Tengah.

Pria berusia 47 tahun itu berencana menjual rumahnya yang ada di Banyuwangi, Jatim, untuk membantu warga Palestina.

Rumah di Banyuwangi dijual yang hasilnya didonasikan untuk rakyat Palestina.
Rumah di Banyuwangi dijual yang hasilnya didonasikan untuk rakyat Palestina. (Istimewa)

Trianto mengatakan, yang dilakukannya murni karena kemanusiaan.

Trianto tergugah karena anak-anak dan warga sipil menjadi korban akibat konflik Israel dan Palestina yang berkepanjangan.

Dia menegaskan bahwa yang dilakukan tidak ada hubungannya dengan politik.

"Ini murni rasa kemanusiaan. Saya tak paham politik, zionis, dan lain-lain. Jadi kemanusian karena ada anak-anak menjadi korban konflik, saya kasihan," kata dia, saat dihubungi, Minggu (16/5/2021).

Uang yang akan disumbangkan yakni 50 persen dari hasil penjualan setelah dipotong pajak, fee mediator, dan tanggungan saat pembangunan sebesar Rp 100 juta.

Rumah adat Osing Banyuwangi

Rumah miliknya berkonsep rumah adat Osing Banyuwangi dengan luas tanah 230 meter persegi.

"Rumah induknya sederhana dengan konsep rumah adat suku adat Osing di Kemiren. Ada teras, ruang tamu, meja makan, dan tempat tidur," kata dia.

Rumah tersebut sempat ia huni pada 2018 sebelum pindah tugas kerja ke Malang, Jawa Timur.

Saat dia pindah ke Malang, rumah itu disewakan kepada wisatawan.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved