Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Apindo Solo Sebut Harga Vaksin Gotong Royong Mahal, Apalagi Perusahaan Baru Habis-habisan Bayar THR

Wakil Sekretaris Apindo Solo, Sri Saptono Basuki mengatakan, Apindo menyambut baik dirilisnya vaksin gotong royong. Tapi, harga dinilai mahal.

Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Aji Bramastra
Istimewa
BPOM menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) alias izin darurat penggunaan vaksin Covid-19 Sinopharm, vaksin yang digunakan untuk vaksin gotong royong. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Azhfar Muhammad Robbani

TRIBUNSOLO.COM,SOLO - Pemerintah melalui Dinas Kesehatan telah menetapkan dan siap mendistribusikan program vaksin mandiri yaitu vaksin Gotong Royong.

Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Kota Solo angkat bicara terkait pelaksanaan wacana pelaksanaan vaksinasi gotong royong. 

Baca juga: Vaksinasi Gotong Royong, Pemkot Solo Koordinasi dengan Sejumlah Instansi: Antusiasmenya Tinggi

Wakil Sekretaris Apindo Solo, Sri Saptono Basuki mengatakan, Apindo menyambut baik vaksin gotong royong akhirnya dirilis pemerintah.

Meski, ada yang disayangkan oleh Basuki. 

“Kami menyambut baik, ini bagus. Tapi momennya kurang tepat,” ujar Basuki kepada TribunSolo.com, Kamis (20/5/2021). 

Menurut Basuki, sejumlah perusahaan baru saja membayar THR dan kondisi cash flow setiap perusahaan belum tentu sama.

“Ya tentu kondisinya beda-beda ada yang bisa atau tidak, dikembalikan ke perusahaan,” ungkapnya.

Pihak Apindo Solo, kata Basuki, juga menyebut harga vaksin gotoing royong, kemahalan.

Saat ini pemerintah menetapkan biaya yang perlu ditanggung pengusaha untuk memvaksinasi karyawannya mencakup pembelian vaksin sebesar Rp 321.660 per dosis, dan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp 117.910 per dosis.

“Sebenarnya bisa di-integrasikan, karena kalau tenaga sehat produktif, mereka masih akan menjadi peserta BPJS,” ujarnya.

Pihak Apindo berharap ke depan, program ini bisa dibantu oleh pemerintah untuk beberapa perusahaan.

“Kemarin masyarakat kan sudah ada yang menerima secara gratis, baik umum maupun pekerja BUMN,”

“Harusnya lebih bergandengan dan bersama- sama kita cari upaya terbaik agar terkesan tidak stereotipe,” kata Basuki. (*)

Gibran Sebut Antusiasme Tinggi

Vaksin yang digunakan untuk vaksin gotong royong ini merupakan produksi Sinopharm.

Baca juga: Kejar Target Vaksinasi Lansia 49 Orang, Gibran Sarankan Go Show, Antisipasi Lansia Tak Paham Online

Baca juga: Guru di Sukabumi yang Lumpuh Usai Divaksin Covid-19 Ingin Ketemu Jokowi: Mau Ucapin Terima Kasih

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka angkat bicara terkait pelaksanaan vaksinasi gotong royong.

Ia mengatakan, itu bakal dilakukan segera dan belum membeberkan waktu pelaksanaannya. 

Pasalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan berkoordinasi dengan beberapa instansi guna menyukseskan vaksinasi tersebut.

"Beberapa sudah koordinasi dengan Pemkot," katanya, Selasa (18/5/2021).

Baca juga: Guru SMAN 1 Cisolok Lumpuh Usai Divaksin, Terasa Mual hingga Lemas Setelah Disuntik

Gibran pun enggan menyebut berapa instansi yang diajak dalam koordinasi tersebut. 

"Nanti, belum kita keluarkan (daftar instansinya)," katanya. 

Bila semua sudah siap, Pemkot Solo akan melakukan sosialisasi terkait pelaksanaan vaksinasi gotong royong. 

"Segera kami sosialisasi. Antusiasme juga besar," ucapnya.

Kejar Vaksinasi Lansia

Terkait vaksin untuk publik, Pemkot Solo masih gencar mengejar vaksinasi Covid-19 tahap dua.

Adapun fokus sasaran vaksin adalah mereka yang sudah lanjut atau lansia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih menerangkan, target vaksinasi di tahap 2 bagi lansia menembus 49 ribu orang.

“Vaksin akan terus kami gencarkan untuk lansia dan targetnya 116 persen, lebih jauh dari pelayan publik,” kata dia kepada TribunSolo.com, Senin (17/5/2021).

“Tapi baru sekitar 79 persen yang sudah divaksin, jadi masih ada PR besar,” ungkapnya.

Baca juga: Masa Mudik 2021 Rampung, Kondisi Jalan Tol Solo-Ngawi Terpantau Lengang Hari Ini

Baca juga: Fantastis! Sehari Ratusan Spesimen Swab Test Ludes Hanya Periksa Pengendara yang Ada di Tawangmangu

Menurutnya kelompok lansia masih kurang tersentuh dan tidak memenuhi hingga jauh dari target.

“Ya kami juga harus edukasi lebih lagi,” katanya.

“Dinkes hendak meminta dorongan ke remaja sekitar entah itu anaknya, atau warga sekitar jika wong tuo ora no sing nganter (orang tua gak ada yang nganter),” paparnya.

Ia sampaikan alasan lansia belum banyak pergi ke tempat layanan masyarakat dikarenakan takut dan kurangnya layanan di wilayah setempat.

“Kami akan jemput bola, kalau ada lansia mengeluh jauh kami akan lakukan pelayanan di kelurahan,” tambahnya.

“Padahal beberapa kelurahan sudah lakukan itu, paling tidak 1 tempat vaksinasi," ujarnya.

Dirinya mengaku telah meminta lurah untuk mendata jumlah lansia yang belum mendapatkan vaksin.

Wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka, mengaku dalam hal ini pihak pemkot akan melakukan pelayanan go show.

Gibran sampaikan berencana akan mempermudah pendaftaran vaksin lansia tanpa harus mendaftar.

“Langsung datang saja ke puskesmas,” ujar dia.

“Tidak perlu daftar online, bisa go show di rumah sakit,” ungkap Gibran.

“Nanti akan dibantu oleh lurah, Dinkes dan Dishub juga, pokoknya terus jalan dan kami permudah,” tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved