Arumi Bachsin Rayakan Ulang Tahun ke-37 Emil Dardak, Sederhana Meski Suami Punya Jabatan
Pemilik nama lengkap Emil Elestianto Dardak ini mendapat kejutan sederhana di hari spesialnya, dari sang istri.
Penulis: Rifatun Nadhiroh | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak pada Kamis ini (20/5/2021) genap berusia 37 tahun.
Pemilik nama lengkap Emil Elestianto Dardak ini mendapat kejutan sederhana di hari spesialnya, dari sang istri.
Baca juga: Celine Evangelista Terpergok Jalan Bareng dengan Stefan Wiilliam, Sudah Baikan Tapi Tak Diekspos?
Emil Dardak mendapatkan sebuah kue ulang tahun dari Arumi Bacshin.
Arumi juga memberikan 2 paket pizza untuk suami dan anak-anaknya.
Mantan pesinetron yang aktif berbagi potret kegiatan di media sosial Instagram ini memberikan ucapan romantis untuk sang suami.
Baca juga: Mulan Jameela Rayakan Ultah Sang Putra Daffi Nugraha ke-18 Tanpa Ahmad Dhani, Begini Pesan Mulan
"Happy Birthday papanya anak-anak
Semoga Allah terus memberikan umur yang berkah,
bisa terus bermanfaat bagi orang banyak,
terus menjadi inspirasi buat aku dan orang lain.
Baca juga: Putri Anne Mengaku Pakai Baju Sang Suami Arya Saloka, Langsung Ramai Dikomentari Netizen
Amiiin
I love youu sooo much
teman hidup.." tulis Arumi di keterangan fotonya.
Baca juga: Surya Saputra Sibuk Syuting Ikatan Cinta, Sang Istri Cynthia Lamusu Curhat Ditinggal Pamit oleh ART
Dalam foto yang diunggah terlihat Emil Dardak dicium oleh dua wanita kesayangannya.
Yakni sang istri juga putri pertama yang berusia 7 tahun bernama Lakeisha Ariestia Dardak.
Meski kini sang suami seorang pejabat daerah, Arumi Bachsin diketahui tak memamerkan gaya hidup yang mewah bagai sosialita.
Justru ia kerap dipuji selalu sederhana dan apa adanya.
Hal inilah yang membuat sosok Arumi Bachsin dikagumi oleh netizen.
Di tahun 2014 silam, Arumi, yang menikah dengan Emil pada 30 Agustus 2013 ingin suaminya itu selalu fokus ke pekerjaannya dan tak terbuai harapan.
Arumi ingin sang suami bekerja di pemerintahan karena kemampuan bukan karena mengharapkan jabatan semata.
"Sebenarnya aku bilangin ke Mas Emil, ‘Kalau kamu melakukan sesuatu,"
"Ya lakukan bukan karena kamu menginginkan sesuatu yang lain,"
"Memang dia dari dulu pendidikannya di tata kota,"
"Jadi pekerjaannya dia di infrastruktur dan tata kota,"
"Kalau dia senang dengan hal itu, ya sudah kerjain. ‘Do something about it’,” tutur Arumi.
"Kalau kamu diapresiasi setelah melakukan itu, itu adalah bonus. Tapi, ketika pikiran kamu sudah dikotori dengan harapan-harapan seperti misalnya, ‘Oh kalau gue sudah melakukan ini, artinya pantas dong gue menduduki jabatan A, jabatan B,’ takutnya, kalau pikirannya sudah dikotori seperti itu, nanti pemikiran dia sudah tidak idealis lagi, bukan dia lagi, bukan sesuatu yang terbaik. ‘Kalau kamu mau tetap idealis, kamu harus stick to apa yang sudah kamu lakukan’,” jelas Arumi.
(*)